Pengertian Dan Teori Psikologi Media Komunikasi Berdasarkan Ahli

Pengertian dan Teori Psikologi Media Komunikasi Menurut Para Ahli - Psikologi Media  dan Komunikasi ialah interaksi dan adonan antara llmu Psikologi dan llmu Komunikasi.Salah satu cabangi lmu psikologi yang mengulas bagaimana insan bernteraksi dengan insan lainnya disebut dengan psikologi sosial atau sosiopsikologi (Sociopsychology).

Sosiopsikologi kemudian menjadi salah satu cabang ilmu komunikasi dengan nama psikologi komunikasi. Sebagi belahan dari ilmu wacana insan (humaniora) yang mempelajari insan dari banyak sekali aspeknya para hebat psikologi maupun hebat komunikasi tidak sanggup mempelajari insan spesialuntuk dengan memakai pendekatan disiplin ilmu masing-masing.

Untuk mempelajari insan dalam konteks komunikasi dan psikologi memerlukan pendekatan yang komprehensif dengan memadukan kedua disiplin ilmu. Mata kuliah ini akan memmenolong mahasiswa untuk memahani tugas komunikasid alam interaksinya sehari-hari baik dalam konteks korelasi personal, kelompok, organisasi maupun budaya. Mahasiswa juga sanggup memahami banyak sekali implementasi dan masalah-masalah yang timbul sehari-hari.

Komunikasi ialah belahan paling penting dalam acara kita sehari-hari. Di pertamai ketika bangkit pagi, pergi bekerja atau belajar, berada di dalam kendaraan, menunggu pekerjaan atau pelajaran dimulai, berdiskusi di kelas, mengirim email atau mengomentari status mitra kita di jejaring sosial internet ialah sebagian acara komunikasi yang nyaris kita lakukan setiap hari. Para hebat sebut lebih dari 80% alokasi waktu kita dalam satu hari dilakukan dengan berkomunikasi. Lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan paling dasar makan seorang insan harus mendapatkannya melalui acara komunikasi dari yang paling sederhana hingga kompleks.

Psikologi mencoba menganalisis seluruh komponen yang terlibat dalam proses kemunikasi. Pada diri komunikasi psikologi mempersembahkan karakteristik insan komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang menghipnotis sikap komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya apa yang menimbulkan satu sumber komunikasi berhasil dalam menghipnotis orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak.

Peran media dalam komunikasi menjadi unsur yang tidak sanggup diabaikan. Perkembangan media yang semakin pesat membuat banyak sekali alternatif komunikasi serta banyak sekali dampak psikologis. Fenomena psikolog dalam komunikasi dan media menjadi kajian yang akan memperkaya pengetahuan dan aplikasi dalam bidang psikologi.

Pengertian dan Teori Psikologi Media Komunikasi Menurut Para Ahli Pengertian dan Teori Psikologi Media Komunikasi Menurut Ahli
image source: cccupsychology.com
baca juga: Sejarah Perkembangan Komunikasi dan Model Komunikasi

Pengantar Psikologi Komunikasi dan Media

  • Artikel ini akan memmenolong untuk memahani tugas komunikasi dalam interaksinya sehari-hari baik dalam konteks korelasi personal, kelompok, organisasi maupun budaya. Diharapkan sanggup memahami banyak sekali implementasi dan masalah-masalah yang timbul sehari-hari.
  • Peran media dalam komunikasi menjadi unsur yang tidak sanggup diabaikan. Perkembangan media yang semakin pesat membuat banyak sekali alternative komunikasi serta banyak sekali dampak psikologis. Fenomena psikolog dalam komunikasi dan media menjadi kajian yang akan memperkaya pengetahuan dan aplikasi dalam bidang psikologi.

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
  1. Definisi Komunikasi
  • Suatu proses penyampaian dan pemaknaan symbol-symbol dalam banyak sekali konteks untuk mencapai pemahaman (understanding)
  • Proses relasional membuat dan menafsirkan pesan yang memunculkan respon.
  • Sebuah proses sosial di mana individu memakai simbol untuk membangun dan menafsirkan makna dalam lingkungan individu.
  • West dan Turner (2010) komunikasi Sebuah proses sosial di mana individu memakai simbol untuk membangun dan menafsirkan makna dalam lingkungan individu.
  • Proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh satu pihak atau orang kepada pihak lain atau orang lain dengan memakai media untuk tujuan semoga si peserta pesan memahami isi pesan yang ingin disampaikan.

  1. Urgensi mempelajari komunikasi
  • Belajar komunikasi dan mempraktikkan komunikasi sanggup membuat komunikasi seseorang lebih efektif.
  • melaluiataubersamaini berguru teori komunikasi, memmenolong individu mengerti apa yang terjadi dalam kehidupan dan memmenolong mengerti dampak personal. misal, Jika kita mempelajari bahasa satu kelompok atau etnis budaya, maka kita sanggup memahami kelompok tersebut.
  • Memmenolong individu untuk lebih kompeten.

Psikologi Komunikasi:
Perilaku (kognitif, afektif, psikomotorik, motivasi, intensi, persepsi dlll) interaksi psiko-sosial yang fundamental dari seseorang, ketika terjadinya proses penyampaian dan pemaknaan symbol-symbol dalam banyak sekali konteks dengan tujuan transmisi informasi, untuk mencapai stabilitas atau perubahan sikap individu dan kelompok.

  1. Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Gambar 1. Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi (West dan Turner, 2012)

Komunikasi
Sebuah proses sosial di mana individu memakai simbol untuk membangun dan menafsirkan makna dalam lingkungan individu.

Sosial
Gagasan bahwa masyarakat dan interaksi ialah belahan dari proses komunikasi

Proses
Berkelanjutan, dinamis, dan kejadian tak berujung

Simbol
Sinyal (perilaku atau lainnya) yang ada untuk, atau menandakan, sesuatu selain dirinya (Krauss dan Fussell). label yang didiberikan kepada fenomena (West dan Turner)
  • Kata-kata ialah simbol, untuk konsep dan sesuatu-misalnya, kata cinta ialah gagasan cinta, dingklik k ialah suatu hal yang sanggup diduduki.
  • simbol nyata: simbol yang mewakili suatu objek
  • simbol abstrak: simbol yang mewakili pandangan gres atau pemikiran
Makna
Apa yang orang mengekstraksi dari pesan

Lingkungan
Situasi atau konteks di mana terjadi komunikasi

  1. Teori psikologi komunikasi
 Teori ini mengambarkan terkena bagaimana media massa mengatur dan menghipnotis masyarakat dalam memilih informasi. Media massa sanggup membuat suatu agenda informasi yang nantinya akan dianggap penting oleh masyarakat. Begitu juga sebaliknya pemdiberitaan yang dianggap tidak penting oleh media akan menjadi tidak penting juga dalam masyarakat. Dalam agenda setting opini wacana suatu topik tertentu media massa sanggup menghipnotis opini publik serta cara pandang masyarakat terhadap suatu hal.

  1. Fungsi komunikasi
Scott & Mitchel (1976) menyatakan beberapa fungsi komunikasi :
  • Control – komunikator mengendalikan sikap komunikan
  • Information – dalam komunikasi terjadi peralihan informasi
  • Motivation – komunikator sanggup memotivasi komunikan demikian sebaliknya
  • Emotive – sebagai masukana mengekspresikan emosi

  1. Model Komunikasi
Teoritikus komunikasi membuat model-model (models) atau representasi sederhana dari hubungan-hubungan kompleks di antara elemen-elemen dalam proses komunikasi. Terdapat tiga model utama komunikasi yaitu:
  • Komunikasi sebagai aksi
Model Komunikasi  Linear (Linear Communication Model)
Pandangan satu arah terkena komunikasi yang berasumsi bahwa pean dikirimkan oleh suatu sumber melalui peserta melalui saluran. Pendekatan pada komunikasi insan ini terdiri atas beberapa elemen kunci yaitu:
  1. Sumber (source): asal atau pengirim suara
  2. Pesan (Message): kata-kata, suara, tindakan atau gerak-gerik dalam sebuah interaksi
  3. Penerima (Receiver): yang mendapatkan pesan
  4. Saluran (Channel): jalan untuk berkomunikasi yang biasanya bekerjasama pribadi dengan indra penglihatan, perasa, penciuman dan pendengaran.

Komunikasi juga melibatkan gangguan (noise) yang ialah tiruana hal yang tidak dimaksudkan oleh sumber informasi. Terdapat 4 jenis gangguan yaitu:
  1. Gangguan semantik (semantic noise); bekerjasama dengan slang, jargon atau bahasa-bahasa spesialisasi yang dipakai secara perseorangan dan kelompok.
  2. Gangguan fisik (eksternal); berada di luar penerima
  3. Gangguan psikologis (psychological noise); merujuk pada prasangka, bias dan kecenderungan yang dimiliki oleh komunikator terhadap satu sama lain atau terhadap pesan itu sendiri.
  4. Gangguan fisiologis (physiological noise); gangguan yang bersifat biologis terhadap proses komunikasi. Gangguan semacam ini akan muncul apabila seseorang sebagai pembicara sedang sakit, lelah atau lapar.

  • Komunikasi sebagai Interaksi
Model Komunikasi Interaksional (Interactional Model of Communication)
Pandangan akan komunikasi sebagai pertukaran makna dengan adanya umpan balik yang menghubungkan sumber dan peserta pesan. Penekanan proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. melaluiataubersamaini kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim kepada peserta dan dari peserta kepada pengirim. Pandangan ini mengilustrasikan bahwa seseorang sanggup menjadi baik pengirim maupun peserta dalam sebuah interaksi, tetapi tidak sanggup menjadi keduanya sekaligus.

Model komunikasi interaksional mempunyai 2 elemen penting yaitu:
  1. Umpan balik (feedback) atau tanggapan.
Komunikasi yang didiberikan pada sumber pesan oleh peserta pesan untuk menyampaikan pemahaman (makna). Umpan balik dapat  berupa ekspresi atau nonverbal, sengaja maupun tidak disengaja. Umpan balik memmenolong komunikator untuk mengetahui apakah pesan mereka sudah tersampaikan atau tidak dan sejauh mana pencapaian makna terjadi. Umpan balik terjadi sesudah pesan diterima, tidak pada ketika pesan sedang dikirim.
  1. Bidang pengalaman (field of experience)
Overlap dari budaya, pengalaman dan keturunan dari pengirim dan peserta dalam berkomunikasi, lantaran budaya, pengalaman dan keturunan seseorang menghipnotis kemampuannya untuk berkomunikasi dengan satu sama lain. Setiap orang membawa bidang pengalaman unik dalam tiap episode komunikasi dan pengalaman-pengalaman tersebut sering kali menghipnotis komunikasi yang terjadi.

  • Komunikasi sebagai Transaksi
Model Komunikasi Transaksional (Transactional Model of Communication)
Pandangan komunikasi sebagai pengiriman dan penerimaan pesan. Proses tersebut kooperatif; pengirim dan peserta sama-sama bertanggung balasan terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Dalam model komunikasi ini, orang membangun kesamaan makna dan menuntut seseorang untuk menyadari imbas satu pesan terhadap pesan lainnya.

B. Pengertian dan Ruang Lingkup Psikologi Media

Definisi Media
Istilah umum untuk tiruana teknologi ciptaan insan diciptakan yang memperluas jangkauan, kecepatan, atau jalan masuk komunikasi.
  • Media komunikasi yang dipakai bisa ialah pelihan bersama atau salah satu unsur komunikator, komunikan. Pemilihan media komunikasi ialah salah satu kemampuan yang dituntut pada komunikator.
  • Ada beberapa media yang sanggup dipakai sebagai media komunikasi menyerupai media visual, audio, audio visual, tulis, gambar, lesan, langsung, tak langsung)
  • Istilah umum untuk tiruana teknologi ciptaan insan diciptakan yang memperluas jangkauan, kecepatan, atau jalan masuk komunikasi. Secara sederhananya, media komunikasi ialah mediator dalam penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikate yang bertujuan untuk efisiensi penyebaran informasi atau pesan tersebut (Burgon & Huffner, 2002).
  • Menyadari korelasi interaktif dan dinamis antara insan dan media ialah kunci untuk pemahaman yang lebih akurat dan berkhasiat dari insan dan media yang ialah akar dari evaluasi yang efektif, pengembangan, dan produksi media yang sanggup mempersembahkan bantuan positif terhadap kehidupan dan masyarakat .

Media dan teknologi ialah belahan dari media masa yang menjadi sumber media dan hiburan, serta membawa pesan persuasi. Dunia dengan segala isi dan peristiwanya tidak bisa melepas diri dari kaitannya dengan media massa, dan juga sebaliknya. Hal ini desebabkan lantaran korelasi antara keduanya sangat erat sehingga menjadi saling tergantung dan saling membutuhkan. Willian L. Rivers  dkk (dalam Maulana dan Gumelar, 2013) menyampaikan bahwa intinya kondisi di dunia positif menghipnotis media massa, dan ternyata eksistensi media massa juga sanggup menghipnotis kondisi positif dunia. Media massa membutuhkan diberita dan informasi untuk publikasinya baik untuk kepentingan media itu sendiri maupun untuk kepentingan orang atau institusi lainnya, di lain pihak insan membutuhkan adanya pemdiberitaan, publikasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu.

Indonesia pun tidak bisa melepaskan dirinya dari kaitannya dengan media massa, lantaran korelasi saling ketergantungan dan saling membutuhkan atau saling memerlukan. Di satu sisi media massa membutuhkan, memerlukan diberita dan informasi wacana kejadian-kejadian yang terjadi di Indonesia,baik yang berkait secara pribadi maupun tidak pribadi semoga fungsi dan peranan media massa bisa berjalan sesuai dengan yang seharusnya.

Pengertian media massa seringkali ditujukan pada peralatan metode yang dipakai dalam komunikasi massa. Jenis media massa bisa berupa media cetak, bisa pula elektronik. Keberadaan media massa membutuhkan dua perkembangan yakni adanya teknologi yang relatif maju, melek aksara pada sebagian masyarakat yang memanfaatkan informasi. Semakin tinggi status ekonomi seseorang dan semakin besar komunitas di mana seseorang tinggal, maka semakin besar kemungkinannya ia menjadi pembaca surat kabar yang teratur. Media cetak menghipnotis pembacanya untuk bertindak, ternyata lebih kuat jikalau dibandingkan dengan media elektronik.

Televisi sanggup menghipnotis eksistensi suatu kebudayaan, medium untuk mentransmisikan pengalaman, menghipnotis sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan audiensi, meningkatkan status sosial pemiliknya, besar lengan berkuasa terhadap penjadwalan kegiatan sehari-hari dan menghilangkan perasaan serta menumbuhkan perasaan tertentu. Televisi pun sanggup mengakibatkan dispalcement effects, yang terdiri dari tiga prinsip yakni kesamaan fungsional, kegiatan yang diubah dan kegiatan yang marjinal.

Teori-teori imbas media massa yang ada, seringkali menyampaikan perperihalan yang cukup ekstrim. Di satu sisi menyampaikan bahwa media massa itu mempunyai imbas yang signifikan terhadap banyak sekali aspek sikap manusia, di sisi lain justru tidak berdampak apapun. Klapper (dalam Maulana dan Gumelar, 2013)  menurut hasil penelitian klasiknya menyampaikan bahwa media ternyata bisa menjembatani perperihalan teori yang ada. Menurutnya media massa berfungsi sebagai variabel antara untuk terjadinya perubahan sikap manusia.

Psikologi menyediakan satu set kuat alat yang memungkinkan kita untuk mempertimbangkan implikasi dari perbedaan individu, sikap kelompok, pembentukan identitas, jalur perkembangan, gaya kognitif, pemrosesan visual, persuasi, perhatian, kognisi sosial, rasa tempat, efikasi diri dll.

Dalam psikologi, media sanggup memmenolong individu yang bertanggung balasan atas belahan dalam sistem komunikasi dengan cara membuatkan teknologi yang lebih baik dan menggunakannya dengan baik.
Media psikologi berusaha untuk memahami interaksi antar individu, kelompok, masyarakat, dan teknologi dan memahami interaksi tersebut sehingga individu sanggup membuat keputusan dan menjalani kehidupan dengan cara yang paling positif dan produktif mungkin (Pamela Rutledge).

Fungsi media komunikasi yang berteknologi tinggi ialah sebagai diberikut (Burgon & Huffner, 2002).
  • Efisiensi penyebaran informasi, adanya media komunikasi terlebih yang hi-tech,penyebaran informasi menjadi efisien murah dan cepat.
  • Memperkuat eksistensi informasi, media komunikasi yang hi-tech, sanggup membuat informasi atau pesan lebih berkesan dan bermakna pada sasaran komunikasi.
  • Mendidik dan mengarahkan, media komunikasi yang berteknologi tinggi sanggup lebih menarikdanunik komunikan untuk terlibat didalamnya.
  • Hiburan, media komunikasi berteknologi tinggi sanggup bersifat lebih sangat bahagia
  • Kontrol sosial, media komunikasi yang berteknologi tinggi akan lebih mempunyai fungsi kontrol dan pengawasan terhadap kebijakan sosial

Apa yang bisa psikolog Media lakukan (tantangan karir)?
  • Psikolog Media bisa menjadi peneliti, desainer, komunikator, penyedia layanan kesehatan mental, konsultan, pendidik atau pengembang aplikasi.
  • Psikologi Media berlaku untuk banyak sekali industri dan pekerjaan yang melibatkan penerapan atau pengembangan komunikasi yang dimediasi dan teknologi informasi.

Kebutuhan yang terpenuhi dengan Media

Sumber: diubahsuaikan dari Katz, Gurevitch dan Haa, 1973

Sekian artikel perihal Pengertian dan Teori Psikologi Media Komunikasi Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaa.

Daftar Pustaka

  • Maulana, H & Gumelar, G. 2013. Psikologi Komunikasi. Akademia Permata.
  • Burgon & Huffner. 2002. Human Communication. London: Sage Publication.
  • West, R. & Turner, H. L. 2012. Introducing Communication Theory.ANALYSIS AND APPLICATION. The McGraw-Hill Companies, Inc.
  • Katz, E., Gurevitch, M., & Haas, H. (1973). On the Use of the Mass Media for Important Things. American Sociological Review, 38 (2), 164-181. Retrieved from http://repository.upenn.edu/asc_papers/267

0 Response to "Pengertian Dan Teori Psikologi Media Komunikasi Berdasarkan Ahli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel