Tips Merayakan Idul Adha 2018
Admin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 2018, Pada peluang ini Admin memberikan beberapa Tips Merayakan Idul Adha 2018 yang dikutip dari diberita beberapa media besar menyerupai antara, jpnn dan republika. Berikut ini Tips Merayakan Idul Adha 2018 semoga bermanfaa.
Tips 1 : Jangan Membakar Sate terlalu gosong, Karena sanggup Menimbulkan Kanker
Biasanya, dikala hari raya Idul Adha, banyak masyarakat mengolah daging kurban menjadi sate. Pakar Teknologi Pangan Institut Teknologi Bandung (ITB) Nur Mahmudi Ismail mengatakan, daging yang dibakar terlalu gosong, maka sanggup memicu timbulnya penyakit kanker. "Yang harus diperhatikan yaitu daging protein hewani kalau dibakar hingga gosong akan menimbulkan karsinogenik pemicu kanker,” kata mantan Wali Kota Depok.
Selain itu, kandungan nitrosamin yang ditimbulkan dari pembakaran sate sanggup menjadi komponen atau mensimbulasi terbentuknya sel kanker pada tubuh. “Nitrosamin itu komponen yang dibakar bentuknya gosong jadi karbon atau arang, bisa stimulasi terbentuknya kanker pada tubuh,” katanya.
Belajar dari negara maju, memperabukan daging dibagi menjadi tiga kategori tingkat kematangan yakni rare, medium, dan welldone. Dijelaskannya, rare yaitu memasak daging spesialuntuk sekedar digerahkan dan mematikan patogen di permukaan. Medium ialah proses pematangan. Welldone ialah matang.
“Ada yang kematangan gosong. Itu enggak boleh bakar sate hingga gosong. Itu penyebab kanker berlaku umum terhadap daging apakah ayam ataupun kambing,” jelasnya.
Maka sebaiknya bila ingin menghindari penyakit dan kondusif dikonsumsi, binatang kurban baik diolah menjadi sop. Nur Mahmudi tidak menyarankan bagi penderita kolesterol untuk menyantap daging kurban yang diolah menjadi gulai. Ini alasannya ialah masaka gula biasanya ditambah santan. "Hindari masak dengan gulai. Yang direkomendasikan untuk memasak, yang manis dibentuk sop alasannya ialah airnya bening sehingga lemaknya larut,” tegasnya. (Sumber: jpnn)
Tips 2 : Jangan Bungkus Daging Kurban dengan Plastik Hitam
Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat menghindari penerapan kantong plastik hitam sebagai daerah untuk membungkus daging kurban pada Idul Adha.
"Ini penting diimbai alasannya ialah materi daur ulang pembuatan kantong plastik hitam tidak terang dari limbah atau apa sehingga kemembersihkanan dan keamanannya tidak terjamin," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Disperkanak Sugiyanto.
Dia mengatakan, diantara kandungan zat yang terdapat pada kantong plastik hitam tersebut ialah logam berat menyerupai timbal (Pb) yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Timbal ini sanggup dengan praktis berpindah ke makanan, terlebih bila kuliner dalam keadaan gerah.
"Plastik hitam punya abjad sendiri dan zat berbahaya itu bisa berpindah pada kuliner yang bersentuhan langsung. Khususnya untuk kuliner gerah termasuk juga daging. Jika ditempatkan pada plastik hitam maka daging akan cepat zat-zat yang terkandung pada plastik," katanya.
Jika kuliner tercemar timbal dikonsumsi dalam jangka panjang, sanggup mengakibatkan gangguan kesehatan pada manusia, bahkan sanggup menimbulkan kanker. Masyarakat lebih baik memakai kantong plastik yang transparan.
"Jika pun terpaksa dipakai kantong plastik hitam, sebaiknya untuk bungkus luar saja. Kaprikornus sebelum dibungkus dengan plastik hitam, kuliner dan daging dimasukkan pada plastik transparan," katanya.
Dia juga mengimbau panitia kurban sanggup memisahkan penempatan daging dan potongan lain dari binatang kurban. Sebaiknya antara daging, dan jeroan ditempatkan dalam plastik terpisah. Ini dilakukan biar daging tidak cepat rusak.( Sumber : republika.co.id dan antara)
"Ini penting diimbai alasannya ialah materi daur ulang pembuatan kantong plastik hitam tidak terang dari limbah atau apa sehingga kemembersihkanan dan keamanannya tidak terjamin," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Disperkanak Sugiyanto.
Dia mengatakan, diantara kandungan zat yang terdapat pada kantong plastik hitam tersebut ialah logam berat menyerupai timbal (Pb) yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Timbal ini sanggup dengan praktis berpindah ke makanan, terlebih bila kuliner dalam keadaan gerah.
"Plastik hitam punya abjad sendiri dan zat berbahaya itu bisa berpindah pada kuliner yang bersentuhan langsung. Khususnya untuk kuliner gerah termasuk juga daging. Jika ditempatkan pada plastik hitam maka daging akan cepat zat-zat yang terkandung pada plastik," katanya.
Jika kuliner tercemar timbal dikonsumsi dalam jangka panjang, sanggup mengakibatkan gangguan kesehatan pada manusia, bahkan sanggup menimbulkan kanker. Masyarakat lebih baik memakai kantong plastik yang transparan.
"Jika pun terpaksa dipakai kantong plastik hitam, sebaiknya untuk bungkus luar saja. Kaprikornus sebelum dibungkus dengan plastik hitam, kuliner dan daging dimasukkan pada plastik transparan," katanya.
Dia juga mengimbau panitia kurban sanggup memisahkan penempatan daging dan potongan lain dari binatang kurban. Sebaiknya antara daging, dan jeroan ditempatkan dalam plastik terpisah. Ini dilakukan biar daging tidak cepat rusak.( Sumber : republika.co.id dan antara)
Tips 3 : Jangan Berqurban Karena Riya
Riya ialah penyakit hati sang tidak terang keberadaannya. Karena kapanpun dimanapun seseorang hendak berinfak sifat ini selalu muncul tiba-tiba. Riya yang kurang jelas ini ternyata berbahaya dan bisa menjadikan habis tiruana amal kebaikan kita, menyerupai Firman Allah SWT pada QS. Al-Baqarah “Hai orang-orang yang diberiman, tidakbolehlah engkau menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), menyerupai orang yang menafkahkan hartanya alasannya ialah riya kepada manusia,…” (QS. Al-Baqarah: 264)
Riya sering diartikan melaksanakan ibadah ingin mendapat kebanggaan dari orang lain. Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya Fathul Baari berkata, “Riya ialah menampakkan ibadah dengan tujuan dilihat manusia, kemudian mereka memuji pelaku amalan itu”. Imam Al-Ghazali, riya’ ialah mencari kedudukan pada hati insan dengan memberikan kepada mereka hal-hal kebaikan. Sementara Imam Habib Abdullah Haddad pula beropini bahwa riya’ ialah menuntut kedudukan atau meminta dihormati daripada orang ramai dengan amalan yang ditujukan untuk akhirat.
Riya dibagi kedalam dua tingkatan, Riya’ kholish yaitu melaksanakan ibadah semata-mata spesialuntuk untuk mendapat kebanggaan dari manusia, Riya’ syirik yaitu melaksanakan perbuatan alasannya ialah niat menjalankan perintah Allah, dan juga alasannya ialah untuk mendapat kebanggaan dari manusia, dan keduanya bercampur.
Sejatinya kehendak ibadah kurban ialah keikhlasan dan ketakwaan. Daging dan darah binatang kurban kita sama sekali tidak akan hingga kepada-Nya bila tidak disertai takwa dan ikhlas. "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak sanggup mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari engkaulah yang sanggup mencapainya." (QS al-Hajj: 37).
Orang yang bisa berkurban tapi tidak berkurban, hukumnya makruh. "Barang siapa yang memiliki kemampuan tetapi ia tidak berkurban, maka tidakbolehlah sekali-kali ia menghampiri daerah shalat kami." (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan al-Hakim, dari Abu Hurairah RA).
Orang yang bisa berkurban tapi tidak berkurban, hukumnya makruh. "Barang siapa yang memiliki kemampuan tetapi ia tidak berkurban, maka tidakbolehlah sekali-kali ia menghampiri daerah shalat kami." (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan al-Hakim, dari Abu Hurairah RA).
0 Response to "Tips Merayakan Idul Adha 2018"
Posting Komentar