Teori Psikologi Konstitusi Dan Personologi Berdasarkan Para Ahli
Teori Psikologi Konstitusi dan Teori Personologi Menurut Para Ahli - Teori yang dikembangkan Sheldon berdasar pada faktor biologi manusia. Teori Sheldon disebut dengan Psikologi Konstitusi. Sedangkan teori Murray berada di paradigma Psikoanalisis Freud. Namun, konsepnya yang anggun dalam memahami dan membedakan kebutuhan manusia, mengakibatkan teori Murray dikelompokkan dalam paradigma Traits. Pandangan Murray sangat menyeluruh.
Psikologi Konstitusi dari William H. Sheldon
Teori yang dikembangkan Sheldon berdasar pada faktor biologi manusia. Teori Sheldon disebut dengan Psikologi Konstitusi. Konstitusi yakni keseluruhan segala sifat individu yang berdasarkan pada keturunan. Sifat ini sanggup berupa sifat jasmani maupun sifat kejiwaan. Dapat dikatakan juga bahwa konstitusi ini yakni faktor keturunan atau faktor endogen, yang tidak sanggup diubah oleh imbas dari luar.
Namun Sheldon tidak mengabaikan adanya faktor lingkungan dan pengalaman masa kemudian sebagai hal yang mempengaruhi tingkah laris dan kepribadian manusia. Sheldon percaya bahwa pengalaman sosial itu penting, namun ia tetapkan dengan sadar bahwa struktur biologis menjadi penentu utama tingkah laris dan kepribadian manusia. Asumsi ini dikemukakan oleh Sheldon lantaran perkiraan itu cenderung diabaikan oleh psikolog lain. Pada umumnya, para psikolog sebut faktor keturunan sebagai unsur biologis dalam tingkah laku, tetapi tidak menerangkannya secara detil.
Aplikasi Teori Murray
Thematic Apperception Test dikembangkan Christina Morgan dan Henry Murray berdasar fakta bahwa dikala orang menginterpretasi situasi sosial yang ambigu, maka orang akan merespon dengan cara mengekspresikan kepribadiannya sendiri. TAT ialah seperangkat gambar ambigu yang disusun untuk merangsang imajinasi seseorang, mengungkap motivasi, dan mendeteksi kemungkinan adanya konflik. TAT terdiri dari 30 kartu gambar dan 1 kartu kosong, dimana 10 kartu gambar dan 1 kartu kosong didiberikan kepada tiruana subjek, dan 20 kartu gambar akan didiberikan kepada laki-laki, perempuan, remaja atau anak-anak. Administrasi TAT yang orisinil mempunyai arahan “Ini yakni tes imajinasi kreativitasmu. Saya akan menyampaikan gambar kepadamu, dan saya minta engkau membuat dongeng dengan menggunakan gambar itu sebagai ilustrasinya. Apa relasi orang-orang yang ada di dalam gambar? Apa yang terjadi dengan mereka? Apa yang sedang mereka pikirkan dan rasakan? Bagaimana hasilnya? Kerjakan sebaik mungkin, lantaran saya meminta engkau untuk menyebarkan imajinasimu, engkau boleh membuat dongeng yang panjang dan rinci sesuai keinginanmu sendiri”. TAT ini ialah tes proyektif, lantaran melalui gambar yang ambigu, seseorang akan memproyeksikan keinginan, pengalaman, perasaan, dan konflik-konflik yang tidak disadarinya menjadi cerita, yang umumnya sudah tidak bekerjasama dengan gambar itu lagi. TAT ini banyak dipakai sebagai alat diagnosa klinik, selain Tes Rorschach.
Teori Personologi dipakai Murray untuk menekankan pentingnya memahami insan sebagai person atau pribadi. Tujuan personologi yakni memprediksi kegiatan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Oleh lantaran itu dalam sebuah Penelitian, seorang peneliti harus melaksanakan penelitian terhadap orang normal, dalam lingkungan yang normal atau alami. Murray beropini bahwa penelitian yang dilakukan di laboratorium akan memdiberi sampel tingkah laris yang kurang tepat, sehingga penelitian akan kehilangan pokok duduk masalah yang sebenarnya. Dalam memahami individu, Murray menjadi pencetus dalam metode DIAGNOSTIC COUNCIL, yaitu suatu metode memahami individu dengan melibatkan sekelompok pengamat dengan keahlian dan sudut pandang tidak sama. Murray menegaskan bahwa dalam suatu penelitian psikologi, alat utamanya yakni psikolog itu sendiri, dengan alat menolong skala, tes psikologi, panduan wawancara, dan panduan observasi. Tentu saja hal ini akan mempunyai banyak kelemahan. Namun, fungsi dewan diagnostik yakni mengamati secara bebas sesuai keahliannya, dan mendiskusikannya dalam sebuah pertemuan. Teknik menyerupai ini akan memdiberi pemahaman yang menyeluruh, valid, dan reliabel.
Selain TAT, teori Murray juga diaplikasikan dalam bentuk alat tes kepribadian yang lain. Tes kepribadian itu berbentuk inventori, yaitu Edward Personal Preference Schedule (EPPS).Edward Personal Preference Schedule ini yakni sebuah inventori kepribadian, dimana prosedurnya dilakukan berdasarkan teori kepribadian. Artinya, cara membuat inventori kepribadian dengan mekanisme ini yakni dengan menggunakan teori kepribadian tertentu. Tentu saja dalam hal ini yakni dengan menggunakan Teori Henry Murray.
Inventori ini dipakai untuk melihat kecenderungan kebutuhan seseorang. Inventori ini dikembangkan oleh Allen L. Edwards pada tahun 1953, dengan berdasarkan 15 kebutuhan pokok manusia. Lima belas kebutuhan pokok insan itu disusun oleh Henry Murray dan kawan-kawan pada tahun 1938 di Harvard Psychological Clinic. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) terdiri dari 225 penyataan dengan dua pilihan jawabanan, yaitu A atau B, dimana subjek diminta untuk menentukan salah satu penyataan yang sesuai dengan diri mereka. Inventori ini sanggup dipakai untuk bimbingan karir, penjurusan, atau duduk masalah pribadi (disertai dengan metode wawancara).
melaluiataubersamaini menggunakan Teori Kebutuhan Murray, maka inventori ini dikembangkan untuk mengungkap kebutuhan dasar manusia, sebagai salah satu cara untuk memahami kepribadian seseorang. Ada 15 kebutuhan yang diungkap dalam EPPS, yaitu :
Sekian artikel perihal Teori Psikologi Konstitusi dan Teori Personologi Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaa.
Daftar Pustaka
Psikologi Konstitusi dari William H. Sheldon
Teori yang dikembangkan Sheldon berdasar pada faktor biologi manusia. Teori Sheldon disebut dengan Psikologi Konstitusi. Konstitusi yakni keseluruhan segala sifat individu yang berdasarkan pada keturunan. Sifat ini sanggup berupa sifat jasmani maupun sifat kejiwaan. Dapat dikatakan juga bahwa konstitusi ini yakni faktor keturunan atau faktor endogen, yang tidak sanggup diubah oleh imbas dari luar.
Namun Sheldon tidak mengabaikan adanya faktor lingkungan dan pengalaman masa kemudian sebagai hal yang mempengaruhi tingkah laris dan kepribadian manusia. Sheldon percaya bahwa pengalaman sosial itu penting, namun ia tetapkan dengan sadar bahwa struktur biologis menjadi penentu utama tingkah laris dan kepribadian manusia. Asumsi ini dikemukakan oleh Sheldon lantaran perkiraan itu cenderung diabaikan oleh psikolog lain. Pada umumnya, para psikolog sebut faktor keturunan sebagai unsur biologis dalam tingkah laku, tetapi tidak menerangkannya secara detil.
image source: www.insightsquared.com |
baca juga:
Psikologi Konstitusi Masa Lalu
Kemudian, Hippocrates mengemukakan empat humors atau cairan dalam tubuh, yang menjadi penentu temperamen manusia. Keempat cairan itu yakni darah (blood), lendir (phlegm), empedu hitam (black bile), dan empedu kuning (yellow bile). Jumlah berlebih (preponderan) dari salah satu cairan itu akan mengakibatkan orang mempunyai tipe kepribadian tertentu. Tipe kepribadian dan citra tingkah laris akan dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
Beberapa era kemudian, beberapa tokoh menyerupai Galen, Kant, Enselhans, Bahsen, Maumann, dan Heymann mengemukakan tipologi yang menyerupai dengan Hippocrates. Mereka menggunakan nama tipe kepribadian yang sama, namun tidak sama dalam menandakan ciri atau sifat kepribadiannya.
Kepribadian Statis Sheldon
Sheldon menyebut penelitian terkena bentuk dan ukuran tubuh insan sebagai psikologi statis atau morfologi. Sheldon meyakini bahwa dengan memahami struktur tubuh manusia, maka sanggup memahami dinamika manusia, yaitu cara bergerak, merasa, berpikir, dan bertingkah laku. Dalam struktur biologis, ada yang disebut morfogenotip, yaitu struktur dan susunan tubuh insan yang ditentukan dari keturunan. Genotip ini susah untuk diamati langsung. Namun, genotip yang terus menerus diberinteraksi dengan lingkungan akan membentuk struktur dan susunan tubuh yang sanggup diamati, yang disebut dengan fenotip.
Morfogenotip tidak sanggup diukur secara pribadi sehingga Sheldon menyusun somatotype, yaitu suatu pengukuran terhadap tubuh fenotip untuk memahami morfogenotip. Tekniknya yakni dengan : (1) menggunakan metode foto standar terhadap tiruana responden, yaitu 4000 mahasiswa pria. Responden di foto di depan layar berwarna lembut, di foto dari jarak yang sama, menggunakan lensa dengan diafragma yang sama, di foto dari samping, depan, dan belakang ; (2) Sheldon mengukur pandoral indeks, yaitu tinggi tubuh dibagi akar pangkat tiga berat badan, mengukur tinggi tubuh maksimum pada dikala kemasakan dicapai, dan mengukur trunk indeks, yaitu lingkar dada dibagi lingkar perut ; (3) Sheldon menyimpulkan nilai umum dari banyak sekali sifat fisik hasil pengukuran fenotip. Prosedur ini disebut dengan Somatotype Performance Test. Somatotype yakni derajat kepemilikan tiga komponen fisik primer yang ada pada manusia, yaitu :
Walau demikian, somatotype tidak sanggup menandakan bentuk tubuh yang kombinasi. Misalnya perempuan langsing, namun berkaki besar dan pendek atau laki-laki yang gemuk, berpaha lebar, namun mempunyai bulu mata yang panjang melengkung. Oleh lantaran itu, Sheldon hasilnya menandakan komponen fisik sekunder, yang meliputi :
Dinamika Kepribadian
Ketika struktur dan kepribadian statis mulai berfungsi, maka orang mulai mengekspresikan keinginan dan motivasi untuk diberinteraksi dengan orang lain. Tingkah laris ini merefleksikan temperamen, yaitu suatu tingkat kepribadian yang berada di atas fungsi fisik. Sheldon percaya bahwa fisik dan temperamen mempunyai kaitan.
Sheldon berasumsi bahwa ada beberapa faktor yang mengakibatkan variasi dan kompleksitas tingkah laris manusia. Selama satu tahun masa penelitiannya, Sheldon menemukan tiga sifat manusia, yang masing-masing mempunyai 20 deskripsi sifat yang tidak sama. Deskripsi singkat tersebut didiberi nama Komponen Temperamen Primer, yang sanggup menjadi Item Skala Temperamen. Tiga sifat insan tersebut yakni :
Aplikasi
Dalam teori yang dikembangkannya, Sheldon meyakini bahwa proses sosialisasi anak harus diubahsuaikan dengan potensi somatotipe dan temperamen, biar berkembang terbaik. Misalnya, anak Somatotonia perlu pendekatan disiplin yang kaku, anak Cerebrotonia perlu kontribusi dari imbas lingkungan, atau anak Viscerotonia butuh mitra sebaya dalam bersosialisasi.
Teori Personologi dari Henry Murray
Dalam Psikologi Kepribadian, teori Murray berada di paradigma Psikoanalisis Freud. Namun, konsepnya yang anggun dalam memahami dan membedakan kebutuhan manusia, mengakibatkan teori Murray dikelompokkan dalam paradigma Traits. Pandangan Murray sangat menyeluruh.
Ia menyatakan bahwa setiap tingkah laris insan harus dipahami dalam hubungannya dengan fungsi lain, menyerupai lingkungan, masa lalu, ketidaksadaran, kesadaran, dan fungsi otaknya. Murray yakin bahwa teori kepribadian sanggup berlaku umum bagi tiruana orang, namun pemahaman terkena diri sendiri harus dilakukan secara personal. Itulah sebabnya, Murray menamakan teorinya dengan Personologi. Hal ini dilakukan lantaran Murray menekankan bahwa psikologi kepribadian seharusnya diseriuskan pada diri pribadi. Prinsip pokok dari teori kepribadian Murray meliputi beberapa aspek tiga hal, yaitu :
Struktur Kepribadian
Murray yakni seorang psikoanalisis, yang berusaha menerjemahkan konsep Freud dan Jung ke dalam hipotesis yang sanggup diuji. Murray menyatakan bahwa masa lalu, masa kini, dan masa yang akan hadir, mempunyai bobot yang sama dalam menentukan tingkah laku. Oleh lantaran itu, bagi Murray, ketidaksadaran bukanlah hal yang utama. Murray menggunakan struktur id-ego-superego, namun dengan pemahaman yang tidak sama.
Id. Murray memandang id sebagai sumber kecenderungan spontan yang dibawa semenjak lahir dan mempengaruhi tingkah laku. Namun id tidak spesialuntuk meliputi dorongan primitif, amoral, atau kenikmatan saja. Menurut Murray, id meliputi dorongan yang sanggup diterima baik oleh masyarakat, menyerupai empati, cinta, dan pemahaman akan lingkungan.
Ego. Freud menyatakan bahwa ego berfungsi untuk mendamaikan id dan superego, atau menunda dorongan id yang tidak sanggup diterima. Namun, Murray menyatakan bahwa fungsi ego yakni menjadi sentra pengatur tiruana tingkah laku, merencanakan tingkah laris secara sadar, dan mencari peluang untuk memuaskan id secara positif.
Superego. Murray menekankan pentingnya imbas kekuatan lingkungan sosial dan budaya dalam kepribadian, dimana superego dipakai untuk mengevaluasi tingkah laris diri dan orang lain. Freud menyampaikan bahwa superego terkristalisasi pada usia lima tahun. Namun, Murray yakin bahwa superego terus berkembang selama hidup yang dipengaruhi oleh kedewasaan seseorang.
Setiap tingkah laris terdiri dari dua unit, yaitu : Pertama, Proceeding, yakni interaksi dengan waktu terbatas, antara individu dan orang lain, atau antara individu dengan suatu objek. Proceeding sanggup juga disebut sepenggal waktu untuk menuntaskan referensi penting dari tingkah laris secara dinamis. Proceeding itu mempunyai waktu yang bervariasi, namun sesuai dengan konteksnya. Misalnya selama wawancara calon karyawan, atau waktu menyapa kawan. Kedua, Serial, yakni serangkaian proceeding dan ialah unit tingkah laris yang lebih panjang. Sehingga, untuk memahami proceeding, kita perlu melihat proceeding itu belahan dari serial yang mana. melaluiataubersamaini memahami serial, maka kita akan sanggup mengetahui mengapa suatu proceeding muncul.
Struktur yang lain yakni Ordinasi, yaitu proses mental tinggi yang dipakai seseorang untuk menentukan planning dalam mencapai tujuan. Menurut Murray, ini yakni model kehidupan yang penuh dengan perencanaan ke depan, dan menjadi belahan dari nilai-nilai martabat kemanusiaan. Sedangkan, abilitas dan prestasi yakni belahan kepribadian yang penting. Misalnya, keterampilan, kemampuan memimpin, prestasi akademis, dll. Murray menyatakan bahwa setiap tingkah laris gres yakni suatu prestasi, lantaran tingkah laris tersebut dibuat berdasarkan ordinasi dan kemampuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
Dinamika Kepribadian
Murray menyatakan bahwa yang paling penting dalam memahami orang yakni keseluruhan atau orientasi tujuan dari kegiatan seseorang, yaitu apakah kegiatan yang bersifat internal (ada dalam pikiran) atau kegiatan yang bersifat eksternal (ada dalam perkataan atau tindakan). Fokus Murray pada tujuan seseorang bertingkah laku, mengarahkan pemikirannya akan adanya motivasi dalam diri seseorang. Murray percaya bahwa motivasi dalam diri insan sangat kompleks, sehingga ia membuat suatu teori dengan konsep motivasi yang sangat kompleks. Murray membuat tiga konsep yang bekerjasama dengan motivasi, yaitu konsep tension reduction, needs, dan press. Dari ketiga konsep ini, Murray lebih menekankan pada konsep needs.
1. Tension Reduction. Murray menyatakan bahwa dikala kebutuhan muncul, maka orang akan mengalami ketegangan. Oleh lantaran itu, pemenuhan kebutuhan itulah yang akan mengakibatkan orang mengalami kepuasan dan pengurangan tegangan. Namun, Murray menegaskan bahwa baik tegangan yang meningkat atau berkurang, hal itu sama-sama memdiberi kepuasan, lantaran secara tidak pribadi hal tersebut justru memenuhi kebutuhan seseorang.
2. Needs, yakni kekuatan di belahan otak yang mengatur banyak sekali proses, menyerupai persepsi, berpikir, dan mengubah kondisi yang sudah ada namun belum memuaskan. Kebutuhan itu muncul dari dalam, namun seringkali dipengaruhi oleh faktor dari lingkungan. Kebutuhan itu selalu disertai dengan perasaan atau emosi tertentu, mempunyai cara khusus untuk menyampaikan kebutuhan itu, untuk mencari pemecahannya. Menurut Murray ada enam kriteria untuk mengetahui kebutuhan seseorang, yaitu : (1) hasil simpulan dari tingkah laris ; (2) referensi khusus dari tingkah laris ; (3) perhatian dan respon terhadap stimulus tertentu ; (4) ekspresi terhadap emosi tertentu ; (5) ekspresi kepuasan dan ketidakpuasan pada hasil simpulan ; dan (6) ungkapan pribadi seseorang terkena perasaan, maksud, dan tujuannya. Berdasarkan kriteria ini, Murray mengidentifikasi ada 20 kebutuhan manusia, dimana 19 kebutuhan bersifat psychogenic dan 1 kebutuhan bersifat physiologic. Semua kebutuhan itu saling bekerjasama satu sama lain. Artinya : Pertama, ada kebutuhan yang harus dipuaskan terlebih lampau sebelum kebutuhan lain. Misalnya, orang butuh pemuasan kebutuhan makan terlebih lampau sebelum pemuasan kebutuhan bermain. Kedua, ada kebutuhan yang saling berlawanan. Misalnya, kebutuhan otonomi dengan kebutuhan afiliasi. Ketiga, ada kebutuhan yang cenderung bergabung dengan kebutuhan lain. Misalnya, kebutuhan aksi dengan dominan. Keempat, ada juga kebutuhan yang menjadi belahan dari kebutuhan lain. Misalnya, kebutuhan merendah itu belahan dari kebutuhan afiliasi.
3. Press. Kebutuhan ialah penentu tingkah laris yang berasal dari dalam diri, sedangkan tekanan yakni penentu tingkah laris yang berasal dari lingkungan. Ada dua jenis tekanan, yaitu : (1) alpha press, suatu tekanan lingkungan yang menjadi kenyataan ; (b) beta press, suatu tekanan yang teramati dan terimbas pada individu lain. Misalnya, Hendra tidak sanggup naik pangkat pada tahun ini, lantaran kinerjanya dianggap belum terbaik. Hal ini sangat membuat Hendra tertekan, lantaran selama ini ia berpikir sudah berusaha bekerja seterbaik mungkin di kantor. Ketika istrinya menceritakan terkena orangtuanya yang tidak memahami dirinya, Hendra tidak memperhatikannya. Hal ini membuat istri merasa bahwa, baik orangtua maupun suaminya tidak sanggup memahami dirinya. Apa yang dialami Hendra itu yang disebut dengan alpha press, sedangkan yang dialami istri Hendra itu yang disebut beta press. Nah, tingkah laris insan pada umumnya terkait erat dengan persepsi terhadap lingkungan atau dengan beta press. Adanya perbedaan yang signifikan antara kenyataan (alpha) dengan reaksi seseorang (beta) inilah yang sanggup mengakibatkan kemungkinan terjadinya gangguan psikologis.
Selain konsep tension reduction, needs, dan press, ada yang disebut dengan tema. Tema yakni interaksi antara kebutuhan dan tekanan. Jika tema tertentu muncul pada diri seseorang, dalam insiden atau konteks yang menyerupai ataupun tidak sama, maka hal ini sanggup menjadi kunci bagi kita untuk memahami keunikan pribadi seseorang.
Perkembangan Kepribadian
Teori Murray terkena perkembangan kepribadian itu bersifat longitudinal. Artinya menekankan pada perkembangan sejarah seseorang, khususnya pengalaman masa pertama kanak-kanak dan referensi tingkah laris yang terbentuk selama masa itu. Murray membagi masa itu menjadi lima tahap. Masing-masing tahap akan mempunyai jejak kepribadian dalam bentuk kompleks, yang secara tidak sadar akan mengarahkan tingkah laris pada perkembangan diberikutnya. Kelima tahap tersebut yakni :
Walapun demikian, Murray menyatakan bahwa kepribadian yakni hasil interaksi antara faktor kemasakan genetik dan empirik. Faktor kemasakan genetik disebut juga faktor konstitusional atau keseluruhan kondisi fisik seseorang, menyerupai usia, jenis kelabuin, tipe tubuh, pigmentasi kulit, kekuatan fisik, atau adaptasi fisik terhadap lingkungan. Kemasakan genetik ini terjadi dalam tiga tahap, yaitu : (1) Era Psikometabolik, yang terjadi pada usia bayi sampai remaja pertama dan ditandai dengan adanya pembentukkan dan kemajuan ; (2) Era Anabolik, yang terjadi pada masa remaja pertama sampai remaja akhir, dan ditandai dengan proses penguatan, pemantapan struktur dan fungsi otak ; (3) Era Catabolik, yang terjadi pada masa tua, dan ditandai dengan pemeliharaan dan penguatan apa yang sudah dipelajari melalui pengulangan dan pengingatan.
Faktor empirik sanggup berasal dari apapun, contohnya :
- Hippocrates : Konstitusi Humors. Tipologi (pengelompokkan insan menjadi tipe tertentu) sebagai suatu pendekatan dalam memahami manusia, sudah dilakukan orang semenjak jaman lampau. Hippocrates yakni bapak ilmu kedokteran, disebut juga pencetus psikologi konstitusi. Pada pertamanya, Hippocrates mengemukakan dua kelompok manusia, yaitu : (1) Orang yang mempunyai fisik kekar-berotot-kuat. Orang dalam kelompok ini biasanya simpel mengalami penyakit kardiovaskular dan thrombosis ; (2) Orang yang mempunyai fisik yang lembut-lurus-lemah. Orang dalam kelompok ini biasanya simpel mengalami penyakit tuberkolosis.
Kemudian, Hippocrates mengemukakan empat humors atau cairan dalam tubuh, yang menjadi penentu temperamen manusia. Keempat cairan itu yakni darah (blood), lendir (phlegm), empedu hitam (black bile), dan empedu kuning (yellow bile). Jumlah berlebih (preponderan) dari salah satu cairan itu akan mengakibatkan orang mempunyai tipe kepribadian tertentu. Tipe kepribadian dan citra tingkah laris akan dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
Preponderan Humors | Tipe Kepribadian | Gambaran Umum Tingkah Laku |
Yellow Bile | Choleric | Gairah, impulsif, antusias, optimis |
Black Bile | Melancholic | Pesimis, depresif |
Phlegma | Phlegmatic | Tenang, kalem, setia |
Blood | Sanguinic | Hangat, ramah, periang, ekspresif |
Beberapa era kemudian, beberapa tokoh menyerupai Galen, Kant, Enselhans, Bahsen, Maumann, dan Heymann mengemukakan tipologi yang menyerupai dengan Hippocrates. Mereka menggunakan nama tipe kepribadian yang sama, namun tidak sama dalam menandakan ciri atau sifat kepribadiannya.
- Franz Joseph Gall : Phrenologi. Pada simpulan era 17, F.J. Gall dan Johann Friedrich Spuzheim menyebarkan phrenology, yaitu kajian ilmiah terkena pikiran manusia. Dasar anutan mereka yakni : (a) Otak yakni organ untuk berpikir ; (b) Pikiran ialah kumpulan banyak sekali unsur kemampuan atau potensi ; (c) Potensi yang tidak sama itu menempati belahan tertentu, sehingga otak bukanlah organ tunggal, melainkan kumpulan organ yang meliputi potensi tertentu ; (d) Ukuran organ di otak menentukan kekuatan potensi yang menempatinya ; (e) Bentuk otak ditentukan oleh perkembangan banyak sekali organ yang ada ; (f) Tengkorak terbentuk mengikuti bentuk otak, sehingga dataran otak sanggup dibaca sebagai indeks sikap dan kecenderungan psikologis yang akurat.
melaluiataubersamaini demikian, mereka meyakini bahwa dengan mengukur permukaan dan keguahan bentuk tengkorak, sanggup menemukan perkembangan belahan tertentu dari organ otak, yang pada hasilnya sanggup menyimpulkan potensi (sikap, sifat, kecerdasan, karakter) yang menonjol pada diri seseorang.
- Ernst Kretschmer : Konstitusi Fisik. Kretschmer yakni seorang psikiatris. Ia menyadari bahwa ada relasi antara bentuk tubuh tertentu dengan dua jenis gangguan mental (manik depresif dan skizofrenia). Melalui penelitian terhadap foto-foto respondennya, ia membedakan empat macam bentuk tubuh, yang terkait dengan sifat kepribadian normal. Tabel di bawah ini akan menandakan hal tersebut.
Fisik | Deskripsi | Sifat Kepribadian | % Manik Depresif | % Skizofrenia |
Astenik | Kurus, lemah | Skizotimik - Introversi | 5 | 50 |
Atletik | Berotot kuat | 4 | 19 | |
Piknik | Gemuk | Siklotimik - Ekstraversi | 72 | 1 |
Displastik | Campuran | 0 | 21 |
Kepribadian Statis Sheldon
Sheldon menyebut penelitian terkena bentuk dan ukuran tubuh insan sebagai psikologi statis atau morfologi. Sheldon meyakini bahwa dengan memahami struktur tubuh manusia, maka sanggup memahami dinamika manusia, yaitu cara bergerak, merasa, berpikir, dan bertingkah laku. Dalam struktur biologis, ada yang disebut morfogenotip, yaitu struktur dan susunan tubuh insan yang ditentukan dari keturunan. Genotip ini susah untuk diamati langsung. Namun, genotip yang terus menerus diberinteraksi dengan lingkungan akan membentuk struktur dan susunan tubuh yang sanggup diamati, yang disebut dengan fenotip.
Morfogenotip tidak sanggup diukur secara pribadi sehingga Sheldon menyusun somatotype, yaitu suatu pengukuran terhadap tubuh fenotip untuk memahami morfogenotip. Tekniknya yakni dengan : (1) menggunakan metode foto standar terhadap tiruana responden, yaitu 4000 mahasiswa pria. Responden di foto di depan layar berwarna lembut, di foto dari jarak yang sama, menggunakan lensa dengan diafragma yang sama, di foto dari samping, depan, dan belakang ; (2) Sheldon mengukur pandoral indeks, yaitu tinggi tubuh dibagi akar pangkat tiga berat badan, mengukur tinggi tubuh maksimum pada dikala kemasakan dicapai, dan mengukur trunk indeks, yaitu lingkar dada dibagi lingkar perut ; (3) Sheldon menyimpulkan nilai umum dari banyak sekali sifat fisik hasil pengukuran fenotip. Prosedur ini disebut dengan Somatotype Performance Test. Somatotype yakni derajat kepemilikan tiga komponen fisik primer yang ada pada manusia, yaitu :
- Komponen ini didominasi oleh sistem vegetatif atau belahan tubuh yang terkait dengan pencernaan makanan. Endomorfi berasal dari endoderm, yaitu lapisan terdalam embrio yang setelah berkembang akan menjadi belahan penting dari sistem pencernaan. Tubuh yang endomorfi akan cenderung simpel menjadi gemuk, dimana tulang dan otot kurang berkembang, sehingga jenis tubuh ini tidak sesuai untuk pekerjaan fisik yang berat.
- Komponen ini didominasi oleh tulang, otot, dan jaenteng penghubung. Mesomorfi berasal dari mesoderm, yaitu lapisan tengah embrio yang berubah menjadi otot, persendian, dan sistem sirkulasi. Tubuh yang mesomorfi ditandai dengan bentuk yang keras, kokoh, dan tahan sakit, sehingga sesuai untuk pekerjaan yang menuntut kekuatan fisik.
- Komponen ini didominasi oleh kulit dan sistem syaraf. Ektomorfi berasal dari ektoderm, yaitu lapisan terluar embrio yang berubah menjadi kulit dan sistem syaraf. Tubuh yang ektomorfi ditandai dengan bentuk tubuh yang tipis, tinggi, otot lemah, otak besar, dan sistem syaraf yang besar, sehingga peka dengan rangsangan, namun tidak sesuai untuk kegiatan yang membutuhkan kekuatan fisik.
Walau demikian, somatotype tidak sanggup menandakan bentuk tubuh yang kombinasi. Misalnya perempuan langsing, namun berkaki besar dan pendek atau laki-laki yang gemuk, berpaha lebar, namun mempunyai bulu mata yang panjang melengkung. Oleh lantaran itu, Sheldon hasilnya menandakan komponen fisik sekunder, yang meliputi :
- Sheldon membagi tubuh menjadi lima bagian, yaitu kepala, dada, perut, tangan, dan kaki. Setiap belahan sanggup ditentukan nilai somatotipe primernya. Sehingga displasia yakni perbedaan nilai somatotipe di lima belahan tubuh tersebut.
- Ginandromorfi, yaitu ukuran yang menyampaikan sejauhmana fisik mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada lawan jenis. Ukuran ini disebut juga dengan indeks g, dengan rentang 1 – 7. Misalnya, laki-laki dengan indeks g = 7, akan mempunyai tubuh yang lembut, panggul lebar, bulu mata panjang, dan sifat feminin lainnya. Sheldon membagi ginandromorfi menjadi dua, yaitu (a) primer, yang diperoleh dengan mengamati melalui foto atau jarak jauh ; (b) sekunder, yang diperoleh dengan mengusut fisik secara pribadi yang meliputi beberapa aspek gerak fisik, suara, dan ekspresi wajah.
- Aspek tekstural, yaitu komponen yang menggambarkan ukuran kehalusan atau kekamasukan fisik. Komponen ini disebut juga komponen t. Komponen ini menilai keindahan yang susah dilakukan secara adil, lantaran bekerjasama dengan persepsi estetik dari penampilan fisik manusia.
Dinamika Kepribadian
Ketika struktur dan kepribadian statis mulai berfungsi, maka orang mulai mengekspresikan keinginan dan motivasi untuk diberinteraksi dengan orang lain. Tingkah laris ini merefleksikan temperamen, yaitu suatu tingkat kepribadian yang berada di atas fungsi fisik. Sheldon percaya bahwa fisik dan temperamen mempunyai kaitan.
Sheldon berasumsi bahwa ada beberapa faktor yang mengakibatkan variasi dan kompleksitas tingkah laris manusia. Selama satu tahun masa penelitiannya, Sheldon menemukan tiga sifat manusia, yang masing-masing mempunyai 20 deskripsi sifat yang tidak sama. Deskripsi singkat tersebut didiberi nama Komponen Temperamen Primer, yang sanggup menjadi Item Skala Temperamen. Tiga sifat insan tersebut yakni :
- Viscerotonia, yang ditunjukkan dengan rasa cinta kepada kenyamanan, cita rasa makanan, bahagia bergaul, penuh perasaan, mempunyai sikap tubuh yang rileks, bereaksi lamban, tidak simpel marah, toleran dengan orang lain, dan umumnya simpel bergaul dengan siapa saja.
- Somatotonia, yang ditunjukkan dengan orang yang bahagia dengan petualangan fisik, berani mengambil resiko, mempunyai keinginan berpengaruh untuk melaksanakan kegiatan otot yang berat, agresif, kurang peka dengan perasaan orang lain, dan pemberani.
- Cerebrotonia, yang ditunjukkan dengan tidak suka menonjolkan diri, mengendalikan diri, menahan diri, cenderung menyembunyikan diri, tertutup, pemalu, takut kepada orang lain, dan biasanya menentukan sendiri terutama ketika menghadapi masalah.
Aplikasi
Dalam teori yang dikembangkannya, Sheldon meyakini bahwa proses sosialisasi anak harus diubahsuaikan dengan potensi somatotipe dan temperamen, biar berkembang terbaik. Misalnya, anak Somatotonia perlu pendekatan disiplin yang kaku, anak Cerebrotonia perlu kontribusi dari imbas lingkungan, atau anak Viscerotonia butuh mitra sebaya dalam bersosialisasi.
Teori Personologi dari Henry Murray
Dalam Psikologi Kepribadian, teori Murray berada di paradigma Psikoanalisis Freud. Namun, konsepnya yang anggun dalam memahami dan membedakan kebutuhan manusia, mengakibatkan teori Murray dikelompokkan dalam paradigma Traits. Pandangan Murray sangat menyeluruh.
Ia menyatakan bahwa setiap tingkah laris insan harus dipahami dalam hubungannya dengan fungsi lain, menyerupai lingkungan, masa lalu, ketidaksadaran, kesadaran, dan fungsi otaknya. Murray yakin bahwa teori kepribadian sanggup berlaku umum bagi tiruana orang, namun pemahaman terkena diri sendiri harus dilakukan secara personal. Itulah sebabnya, Murray menamakan teorinya dengan Personologi. Hal ini dilakukan lantaran Murray menekankan bahwa psikologi kepribadian seharusnya diseriuskan pada diri pribadi. Prinsip pokok dari teori kepribadian Murray meliputi beberapa aspek tiga hal, yaitu :
- Proses psikologis tergantung kepada proses fisiologis. Murray menekankan pentingnya relasi antara insiden psikologis dengan struktur dan fungsi otak. Murray percaya bahwa kepribadian terbentuk lantaran fungsi sistem syaraf. Otak mempunyai kiprah mengendalikan dan memproses tiruana aspek kepribadian, menyerupai perasaan, kesadaran, ingatan, keyakinan, sikap, ketakutan, nilai, dan lain-lain.
- All embracing principle. Kepribadian yakni konsep yang menandakan tiruana fenomena tingkah laku. Orang bertingkah laris itu untuk mencari kepuasan, yang diperoleh dengan mengubah tingkat kebutuhan tegangan (mengurangi atau menaikkan tegangan). Hal ini tidak sama dengan konsep Freud, bahwa orang bertingkah laris spesialuntuk untuk mengurangi tegangan, sehingga mengalami kepuasan.
- Organisasi Longitudinal. Konsep kepribadian Murray menyatakan bahwa ada sentra yang mengatur proses dalam diri individu. Proses ini meliputi integrasi kekuatan yang saling berperihalan, pemuasan kebutuhan, dan pencapaian tujuan. Kepribadian meliputi beberapa aspek tingkah laris yang menetap, yang berulang terjadi, yang gres dan unik. Kepribadian itu selalu berkembang sepanjang hidup, sehingga selalu berubah, bergerak maju, tidak statis. Memahami kepribadian berarti memahami insiden masa lalu, masa kini, dan antisipasi di masa depan.
Struktur Kepribadian
Murray yakni seorang psikoanalisis, yang berusaha menerjemahkan konsep Freud dan Jung ke dalam hipotesis yang sanggup diuji. Murray menyatakan bahwa masa lalu, masa kini, dan masa yang akan hadir, mempunyai bobot yang sama dalam menentukan tingkah laku. Oleh lantaran itu, bagi Murray, ketidaksadaran bukanlah hal yang utama. Murray menggunakan struktur id-ego-superego, namun dengan pemahaman yang tidak sama.
Id. Murray memandang id sebagai sumber kecenderungan spontan yang dibawa semenjak lahir dan mempengaruhi tingkah laku. Namun id tidak spesialuntuk meliputi dorongan primitif, amoral, atau kenikmatan saja. Menurut Murray, id meliputi dorongan yang sanggup diterima baik oleh masyarakat, menyerupai empati, cinta, dan pemahaman akan lingkungan.
Ego. Freud menyatakan bahwa ego berfungsi untuk mendamaikan id dan superego, atau menunda dorongan id yang tidak sanggup diterima. Namun, Murray menyatakan bahwa fungsi ego yakni menjadi sentra pengatur tiruana tingkah laku, merencanakan tingkah laris secara sadar, dan mencari peluang untuk memuaskan id secara positif.
Superego. Murray menekankan pentingnya imbas kekuatan lingkungan sosial dan budaya dalam kepribadian, dimana superego dipakai untuk mengevaluasi tingkah laris diri dan orang lain. Freud menyampaikan bahwa superego terkristalisasi pada usia lima tahun. Namun, Murray yakin bahwa superego terus berkembang selama hidup yang dipengaruhi oleh kedewasaan seseorang.
Setiap tingkah laris terdiri dari dua unit, yaitu : Pertama, Proceeding, yakni interaksi dengan waktu terbatas, antara individu dan orang lain, atau antara individu dengan suatu objek. Proceeding sanggup juga disebut sepenggal waktu untuk menuntaskan referensi penting dari tingkah laris secara dinamis. Proceeding itu mempunyai waktu yang bervariasi, namun sesuai dengan konteksnya. Misalnya selama wawancara calon karyawan, atau waktu menyapa kawan. Kedua, Serial, yakni serangkaian proceeding dan ialah unit tingkah laris yang lebih panjang. Sehingga, untuk memahami proceeding, kita perlu melihat proceeding itu belahan dari serial yang mana. melaluiataubersamaini memahami serial, maka kita akan sanggup mengetahui mengapa suatu proceeding muncul.
Struktur yang lain yakni Ordinasi, yaitu proses mental tinggi yang dipakai seseorang untuk menentukan planning dalam mencapai tujuan. Menurut Murray, ini yakni model kehidupan yang penuh dengan perencanaan ke depan, dan menjadi belahan dari nilai-nilai martabat kemanusiaan. Sedangkan, abilitas dan prestasi yakni belahan kepribadian yang penting. Misalnya, keterampilan, kemampuan memimpin, prestasi akademis, dll. Murray menyatakan bahwa setiap tingkah laris gres yakni suatu prestasi, lantaran tingkah laris tersebut dibuat berdasarkan ordinasi dan kemampuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
Dinamika Kepribadian
Murray menyatakan bahwa yang paling penting dalam memahami orang yakni keseluruhan atau orientasi tujuan dari kegiatan seseorang, yaitu apakah kegiatan yang bersifat internal (ada dalam pikiran) atau kegiatan yang bersifat eksternal (ada dalam perkataan atau tindakan). Fokus Murray pada tujuan seseorang bertingkah laku, mengarahkan pemikirannya akan adanya motivasi dalam diri seseorang. Murray percaya bahwa motivasi dalam diri insan sangat kompleks, sehingga ia membuat suatu teori dengan konsep motivasi yang sangat kompleks. Murray membuat tiga konsep yang bekerjasama dengan motivasi, yaitu konsep tension reduction, needs, dan press. Dari ketiga konsep ini, Murray lebih menekankan pada konsep needs.
1. Tension Reduction. Murray menyatakan bahwa dikala kebutuhan muncul, maka orang akan mengalami ketegangan. Oleh lantaran itu, pemenuhan kebutuhan itulah yang akan mengakibatkan orang mengalami kepuasan dan pengurangan tegangan. Namun, Murray menegaskan bahwa baik tegangan yang meningkat atau berkurang, hal itu sama-sama memdiberi kepuasan, lantaran secara tidak pribadi hal tersebut justru memenuhi kebutuhan seseorang.
2. Needs, yakni kekuatan di belahan otak yang mengatur banyak sekali proses, menyerupai persepsi, berpikir, dan mengubah kondisi yang sudah ada namun belum memuaskan. Kebutuhan itu muncul dari dalam, namun seringkali dipengaruhi oleh faktor dari lingkungan. Kebutuhan itu selalu disertai dengan perasaan atau emosi tertentu, mempunyai cara khusus untuk menyampaikan kebutuhan itu, untuk mencari pemecahannya. Menurut Murray ada enam kriteria untuk mengetahui kebutuhan seseorang, yaitu : (1) hasil simpulan dari tingkah laris ; (2) referensi khusus dari tingkah laris ; (3) perhatian dan respon terhadap stimulus tertentu ; (4) ekspresi terhadap emosi tertentu ; (5) ekspresi kepuasan dan ketidakpuasan pada hasil simpulan ; dan (6) ungkapan pribadi seseorang terkena perasaan, maksud, dan tujuannya. Berdasarkan kriteria ini, Murray mengidentifikasi ada 20 kebutuhan manusia, dimana 19 kebutuhan bersifat psychogenic dan 1 kebutuhan bersifat physiologic. Semua kebutuhan itu saling bekerjasama satu sama lain. Artinya : Pertama, ada kebutuhan yang harus dipuaskan terlebih lampau sebelum kebutuhan lain. Misalnya, orang butuh pemuasan kebutuhan makan terlebih lampau sebelum pemuasan kebutuhan bermain. Kedua, ada kebutuhan yang saling berlawanan. Misalnya, kebutuhan otonomi dengan kebutuhan afiliasi. Ketiga, ada kebutuhan yang cenderung bergabung dengan kebutuhan lain. Misalnya, kebutuhan aksi dengan dominan. Keempat, ada juga kebutuhan yang menjadi belahan dari kebutuhan lain. Misalnya, kebutuhan merendah itu belahan dari kebutuhan afiliasi.
3. Press. Kebutuhan ialah penentu tingkah laris yang berasal dari dalam diri, sedangkan tekanan yakni penentu tingkah laris yang berasal dari lingkungan. Ada dua jenis tekanan, yaitu : (1) alpha press, suatu tekanan lingkungan yang menjadi kenyataan ; (b) beta press, suatu tekanan yang teramati dan terimbas pada individu lain. Misalnya, Hendra tidak sanggup naik pangkat pada tahun ini, lantaran kinerjanya dianggap belum terbaik. Hal ini sangat membuat Hendra tertekan, lantaran selama ini ia berpikir sudah berusaha bekerja seterbaik mungkin di kantor. Ketika istrinya menceritakan terkena orangtuanya yang tidak memahami dirinya, Hendra tidak memperhatikannya. Hal ini membuat istri merasa bahwa, baik orangtua maupun suaminya tidak sanggup memahami dirinya. Apa yang dialami Hendra itu yang disebut dengan alpha press, sedangkan yang dialami istri Hendra itu yang disebut beta press. Nah, tingkah laris insan pada umumnya terkait erat dengan persepsi terhadap lingkungan atau dengan beta press. Adanya perbedaan yang signifikan antara kenyataan (alpha) dengan reaksi seseorang (beta) inilah yang sanggup mengakibatkan kemungkinan terjadinya gangguan psikologis.
Selain konsep tension reduction, needs, dan press, ada yang disebut dengan tema. Tema yakni interaksi antara kebutuhan dan tekanan. Jika tema tertentu muncul pada diri seseorang, dalam insiden atau konteks yang menyerupai ataupun tidak sama, maka hal ini sanggup menjadi kunci bagi kita untuk memahami keunikan pribadi seseorang.
Perkembangan Kepribadian
Teori Murray terkena perkembangan kepribadian itu bersifat longitudinal. Artinya menekankan pada perkembangan sejarah seseorang, khususnya pengalaman masa pertama kanak-kanak dan referensi tingkah laris yang terbentuk selama masa itu. Murray membagi masa itu menjadi lima tahap. Masing-masing tahap akan mempunyai jejak kepribadian dalam bentuk kompleks, yang secara tidak sadar akan mengarahkan tingkah laris pada perkembangan diberikutnya. Kelima tahap tersebut yakni :
- Kompleks Kaustral, yakni masa dimana seseorang masih berada dalam kandungan yang aman, tenang, dan tergantung. Beberapa orang seringkali ingin berada dalam kondisi itu kembali. Ada tiga bentuk kompleks kaustral, yaitu : (a) Bentuk Sederhana, yang termanifestasi dalam keinginan berada di kawasan sempit, hangat, petang, dan aman. Misalnya, hidup di kawasan yang terasing ; (b) Bentuk Perasaan Tidak Berdaya, yang termanifestasi dalam perasaan tidak menerima menolongan dari orang lain. Hal ini mengakibatkan orang menjadi takut kawasan terbuka, atau takut perubahan ; (c) Bentuk Anti Kandungan, yang termanifestasi dalam ketakutan kehabisan nafas dan takut akan keterkurungan. Hal ini sanggup mengakibatkan orang bahagia berada di kawasan terbuka, selalu bergerak, berubah, dan mengalami hal yang baru. Dalam bentuk neurotis, orang sanggup mengalami klaustrofobia.
- Kompleks Oral. Kompleks ini mempunyai tiga bentuk, yaitu : (a) Succorance, kecenderungan yang ialah kombinasi dari kegiatan mulut, pasif, kebutuhan untuk dimenolong, dan dilindungi. Hal ini terwujud dalam tingkah laris mencium, makan, minum, haus kasih akung, butuh simpati, dan kontribusi ; (b) Oral Agresi, kecenderungan yang ialah kombinasi dari kompleks oral dan kegiatan agresi. Misalnya menggigit, meludah, membentak, atau sarkasme ; (c) Rejection, kompleks yang meliputi beberapa aspek muntah, pilih makanan, makan sedikit, atau keinginan menyendiri.
- Kompleks Anal. Kompleks ini mempunyai dua bentuk, yaitu : (a) Anal Ditolak, suatu kompleks dimana anak bahagia dengan sesuatu yang kotor dan tidak teratur. Hal ini terwujud dalam sikap menjatuhkan sesuatu, membanting sesuatu, menembakkan peluru, atau meledakkan bom ; (b) Anal Retensi, suatu kompleks dimana seorang anak bahagia dengan sesuatu yang membersihkan, rapi, dan teratur. Hal ini terwujud dalam tingkah laris retentif, menyerupai menimbun, menabung, atau mengumpulkan sesuatu.
- Kompleks Uretral, suatu kompleks yang terkait dengan ambisi berlebihan dan sangat mengasihi diri sendiri. Orang dengan kompleks ini membuat tujuan terlalu tinggi, namun seringkali mengalami kegagalan dengan apa yang ditujunya.
- Kompleks Kastrasi, suatu kompleks dimana seorang anak merasa takut bahwa penisnya akan dipotong. Hal ini mungkin disebabkan lantaran adanya eksekusi dari orangtua lantaran anak melaksanakan masturbasi.
Walapun demikian, Murray menyatakan bahwa kepribadian yakni hasil interaksi antara faktor kemasakan genetik dan empirik. Faktor kemasakan genetik disebut juga faktor konstitusional atau keseluruhan kondisi fisik seseorang, menyerupai usia, jenis kelabuin, tipe tubuh, pigmentasi kulit, kekuatan fisik, atau adaptasi fisik terhadap lingkungan. Kemasakan genetik ini terjadi dalam tiga tahap, yaitu : (1) Era Psikometabolik, yang terjadi pada usia bayi sampai remaja pertama dan ditandai dengan adanya pembentukkan dan kemajuan ; (2) Era Anabolik, yang terjadi pada masa remaja pertama sampai remaja akhir, dan ditandai dengan proses penguatan, pemantapan struktur dan fungsi otak ; (3) Era Catabolik, yang terjadi pada masa tua, dan ditandai dengan pemeliharaan dan penguatan apa yang sudah dipelajari melalui pengulangan dan pengingatan.
Faktor empirik sanggup berasal dari apapun, contohnya :
- KEANGGOTAAN KELOMPOK. Menjadi belahan dari satu atau beberapa kelompok akan mempengaruhi pembentukkan kepribadian seseorang. Hal ini disebabkan lantaran menjadi anggota kelompok tertentu berarti memasuki lingkungan sosial dengan sistem nilai tertentu. Misalnya suku Batak, Jawa, Bali, atau Padang, masing-masing akan menyebarkan model kepribadian yang tidak sama.
- PERAN. Peran dipandang sebagai faktor khusus yang terpisah dari faktor kelompok, lantaran pengaruhnya sangat besar dalam membentuk kepribadian yang tidak sama di dalam kelompok. Budaya sudah menentukan kiprah tertentu dalam suatu kelompok dengan sedikit pemaksaan. Misalnya, budaya yang menyatakan bahwa ada perbedaan kiprah antara perempuan dan laki-laki, terkait dengan jenis kelabuin.
- SITUASI. Faktor situasi sanggup berupa pengalaman sehari-hari, yang terkadang sangat tidak teratur dan tidak diduga. Faktor situasi ini sanggup berlangsung spesialuntuk satu kali atau berulang ribuan kali. Misalnya relasi interpersonal, relasi keluarga, atau perceraian.
- BELAJAR. Sesuatu yang dipelajari seseorang dalam suatu insiden akan menentukan atau mengubah sesuatu pada insiden diberikutnya.
Aplikasi Teori Murray
Thematic Apperception Test dikembangkan Christina Morgan dan Henry Murray berdasar fakta bahwa dikala orang menginterpretasi situasi sosial yang ambigu, maka orang akan merespon dengan cara mengekspresikan kepribadiannya sendiri. TAT ialah seperangkat gambar ambigu yang disusun untuk merangsang imajinasi seseorang, mengungkap motivasi, dan mendeteksi kemungkinan adanya konflik. TAT terdiri dari 30 kartu gambar dan 1 kartu kosong, dimana 10 kartu gambar dan 1 kartu kosong didiberikan kepada tiruana subjek, dan 20 kartu gambar akan didiberikan kepada laki-laki, perempuan, remaja atau anak-anak. Administrasi TAT yang orisinil mempunyai arahan “Ini yakni tes imajinasi kreativitasmu. Saya akan menyampaikan gambar kepadamu, dan saya minta engkau membuat dongeng dengan menggunakan gambar itu sebagai ilustrasinya. Apa relasi orang-orang yang ada di dalam gambar? Apa yang terjadi dengan mereka? Apa yang sedang mereka pikirkan dan rasakan? Bagaimana hasilnya? Kerjakan sebaik mungkin, lantaran saya meminta engkau untuk menyebarkan imajinasimu, engkau boleh membuat dongeng yang panjang dan rinci sesuai keinginanmu sendiri”. TAT ini ialah tes proyektif, lantaran melalui gambar yang ambigu, seseorang akan memproyeksikan keinginan, pengalaman, perasaan, dan konflik-konflik yang tidak disadarinya menjadi cerita, yang umumnya sudah tidak bekerjasama dengan gambar itu lagi. TAT ini banyak dipakai sebagai alat diagnosa klinik, selain Tes Rorschach.
Teori Personologi dipakai Murray untuk menekankan pentingnya memahami insan sebagai person atau pribadi. Tujuan personologi yakni memprediksi kegiatan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Oleh lantaran itu dalam sebuah Penelitian, seorang peneliti harus melaksanakan penelitian terhadap orang normal, dalam lingkungan yang normal atau alami. Murray beropini bahwa penelitian yang dilakukan di laboratorium akan memdiberi sampel tingkah laris yang kurang tepat, sehingga penelitian akan kehilangan pokok duduk masalah yang sebenarnya. Dalam memahami individu, Murray menjadi pencetus dalam metode DIAGNOSTIC COUNCIL, yaitu suatu metode memahami individu dengan melibatkan sekelompok pengamat dengan keahlian dan sudut pandang tidak sama. Murray menegaskan bahwa dalam suatu penelitian psikologi, alat utamanya yakni psikolog itu sendiri, dengan alat menolong skala, tes psikologi, panduan wawancara, dan panduan observasi. Tentu saja hal ini akan mempunyai banyak kelemahan. Namun, fungsi dewan diagnostik yakni mengamati secara bebas sesuai keahliannya, dan mendiskusikannya dalam sebuah pertemuan. Teknik menyerupai ini akan memdiberi pemahaman yang menyeluruh, valid, dan reliabel.
Selain TAT, teori Murray juga diaplikasikan dalam bentuk alat tes kepribadian yang lain. Tes kepribadian itu berbentuk inventori, yaitu Edward Personal Preference Schedule (EPPS).Edward Personal Preference Schedule ini yakni sebuah inventori kepribadian, dimana prosedurnya dilakukan berdasarkan teori kepribadian. Artinya, cara membuat inventori kepribadian dengan mekanisme ini yakni dengan menggunakan teori kepribadian tertentu. Tentu saja dalam hal ini yakni dengan menggunakan Teori Henry Murray.
Inventori ini dipakai untuk melihat kecenderungan kebutuhan seseorang. Inventori ini dikembangkan oleh Allen L. Edwards pada tahun 1953, dengan berdasarkan 15 kebutuhan pokok manusia. Lima belas kebutuhan pokok insan itu disusun oleh Henry Murray dan kawan-kawan pada tahun 1938 di Harvard Psychological Clinic. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) terdiri dari 225 penyataan dengan dua pilihan jawabanan, yaitu A atau B, dimana subjek diminta untuk menentukan salah satu penyataan yang sesuai dengan diri mereka. Inventori ini sanggup dipakai untuk bimbingan karir, penjurusan, atau duduk masalah pribadi (disertai dengan metode wawancara).
melaluiataubersamaini menggunakan Teori Kebutuhan Murray, maka inventori ini dikembangkan untuk mengungkap kebutuhan dasar manusia, sebagai salah satu cara untuk memahami kepribadian seseorang. Ada 15 kebutuhan yang diungkap dalam EPPS, yaitu :
- Need of Achievement, yaitu kebutuhan menuntaskan kiprah sukar dan menarikdanunik, mengatasi rintangan, mencapai standar, berbuat sebaik mungkin, dan bersaing mengungguli orang lain. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni semangat dan ambisi. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya kiprah dan persaingan.
- Need of Deference, yaitu kebutuhan menyuruh orang lain tetapkan pendapat bagi dirinya ; kebutuhan menyesuaikan diri, mengikuti tata cara atau norma. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni perasaan inferior. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya wibawa atau kekuatan organisasi.
- Need of Order, yaitu kebutuhan untuk berbuat secara teratur dengan perencanaan. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni rasa tenang dan tidak terburu-buru. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni disiplin dan kerapian dari lingkungan sekitar.
- Need of Exhibition, yaitu kebutuhan menonjolkan diri, menjadi sentra perhatian, dan dikagumi orang lain. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni rasa gembira dan superior. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya sanjungan dari lingkungan yang kondusif.
- Need of Autonomy, yaitu kebutuhan untuk berdikari dalam mengambil keputusan dan menghindari campur tangan orang lain. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni marah. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni toleran dan terbuka (positif) atau adanya kekuasaan dari orang lain (negatif).
- Need of Affiliation, yaitu kebutuhan diberinteraksi dan melaksanakan sesuatu bersama dengan orang lain. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya kepercayaan, cinta, dan empati. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni banyak mitra (positif) atau tidak mempunyai banyak mitra (negatif).
- Need of Intraception, yaitu kebutuhan untuk menganalisa perasaan diri dan orang lain. Kebutuhan ini disebut juga Need of Understanding, kebutuhan untuk memahami dan menganalisa setiap hal. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni eksplorasi. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya lingkungan akademis yang bisa membuat sebuah diskusi.
- Need of Succorance, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan menolongan, simpati, atau hikmah dari orang lain. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni rasa cemas, tidak berdaya, dan tanpa harapan. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni simpati lingkungan (positif) atau ditolak lingkungan (negatif).
- Need of Dominance, yaitu kebutuhan untuk mempengaruhi orang lain dengan persuasif. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni rasa percaya diri dan perasaan dikagumi. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya inferioritas orang lain.
- Need of Abasement, yaitu kebutuhan untuk merendah, disalahkan orang lain, menyalahkan diri sendiri, atau tunduk pasif pada kekuatan dari orang lain. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni rasa aib atau rendah diri. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya aksi atau kekuasaan dari orang lain.
- Need of Nurturance, yaitu kebutuhan untuk merawat, melindungi, dan menolong orang lain. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya kasih akung dan kelembutan hati. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya situasi atau orang yang meminta menolongan.
- Need of Change, yaitu kebutuhan untuk berubah atau mencoba hal yang baru.
- Need of Endurance, yaitu kebutuhan akan keuletan, kegigihan, ketekunan dalam menuntaskan pekerjaan atau mengatasi rintangan. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya kebanggaan. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya tuntutan dan tanggung balasan dari orang lain.
- Need of heterosexuality, yaitu kebutuhan untuk bergaul atau bekerjasama dengan lawan jenis. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni cinta. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya rangsangan erotik.
- Need of Aggression, yaitu kebutuhan untuk menyerang pendapat orang lain yang tidak sama atau untuk suka mempermainkan orang lain. Emosi yang muncul dalam kebutuhan ini yakni murka dan benci. Sedangkan tekanan yang muncul dalam kebutuhan ini yakni adanya agresi, superioritas, atau penolakan dari orang lain.
Sekian artikel perihal Teori Psikologi Konstitusi dan Teori Personologi Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaa.
Daftar Pustaka
- Alwisol (2009). Psikologi Kepribadian, Edisi Revisi. Malang : UMM Press
- Feist, J & Gregory Feist (2010). Teori Kepribadian, Edisi 7, Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika
- Schultz, D (1991). Psikologi Pertumbuhan, Model-model Kepribadian Sehat. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
- Suryabrata, S (2011). Psikologi Kepribadian. Jakarta : RajaGrafindo Persada
0 Response to "Teori Psikologi Konstitusi Dan Personologi Berdasarkan Para Ahli"
Posting Komentar