Mendikbud Tegaskan Guru Jangan Memberi Pr Yang Bebani Siswa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengimbau guru untuk mengkaji lagi fungsi pemdiberian pekerjaan rumah (PR) kepada siswa. Mendikbud minta supaya PR yang didiberikan guru tidak menjadi beban bagi siswa. Guru juga harus berbagi cara berguru yang tuntas, serta mempersembahkan PR sesuai dengan kebutuhan, dan tidak selalu dikaitkan dengan mata pelajaran.
“Misalnya PR itu menyerupai yang dianjurkan oleh Pak Presiden (Joko Widodo). PRnya kalau di rumah itu ya memmenolong orang tua, atau menjenguk mitra yang sakit,” ujar Mendikbud di Jakarta, Jumat (20/7/2018). Menurutnya, bila guru merasa harus mempersembahkan PR untuk siswa, maka PR tersebut harus diubahsuaikan dengan kebutuhan siswa.
“Jadi PR tidakboleh selalu dikaitkan dengan mata pelajaran. Sebaiknya (materi belajar) dituntaskan di sekolah. Tapi kalau terpaksa (mempersembahkan PR), harus diracik menunya supaya sesuai dengan anak,” kata Mendikbud.
Dalam mempersembahkan PR, lanjut Mendikbud, guru juga harus memahami fungsi PR untuk siswa. Ia mengatakan, setidaknya ada tiga fungsi PR, yakni pengayaan, penguatan, dan pengulangan. “Untuk hal-hal yang sifatnya praktis, itu memang diperlukan untuk membuat PR. Tidak cukup dituntaskan di sekolah,” ujarnya.
Mendikbud menyampaikan tidak akan memberlakukan kebijakan pelarangan PR. Hal tersebut diserahkan sepenuhnya menurut pertimbangan guru atau sekolah. “Jadi sifatnya fleksibel saja. Jika siswa tak perlu didiberi PR, tidakboleh dicari-cari alasan supaya ada PR. Guru harus dapat membuat caranya sendiri supaya pembelajaran dapat dituntaskan di sekolah,” katanya. (sumber kemdikbud.go.id)
0 Response to "Mendikbud Tegaskan Guru Jangan Memberi Pr Yang Bebani Siswa"
Posting Komentar