Teknik Token Ekonomi Self-Control Pada Modifikasi Perilaku
Teknik Token Ekonomi & Self-Control pada Modifikasi Perilaku - Artikel ini akan mengulas ihwal metode lainnya dalam modifikasi sikap yaitu: token ekonomi dan self-control. Melalui artikel ini diperlukan bisa memahami dan menunjukan ihwal token ekonomi dan self-control.
Teknik lainnya dalam modifikasi sikap (token ekonomi dan self-control)
Token Ekonomi
1. Definisi Token ekonomi
2. Implementasi Token ekonomi
f. Menentukan apakah akan memakai Response Cost
Teknik lainnya dalam modifikasi sikap (token ekonomi dan self-control)
Token Ekonomi
Baca Juga
1. Definisi Token ekonomi
- Perilaku yang menjadi sasaran harus diperkuat
- Token dipergunakan untuk memperkuat perilaku.
- Token ditukarkan dengan backup reinforcer
- Jadwal pemdiberian reinforcement dalam mempersembahkan token.
- Rating seberapa banyak token yang harus dikumpulkan untuk ditukarkan dengan
- Waktu dan tempat yang dipakai untuk menukarkan token dengan backup reinforcer
2. Implementasi Token ekonomi
a. Definisi sikap yang menjadi target.
Defenisikan sikap yang diinginkan untuk ditingkatkan frekuensinya. Sesudah sikap diidentifikasikan maka harus dibuat defenisinya secara jelas, manakah yang termasuk ke dalm kategori sikap yang kita inginkan .
b. Identifikasi item yang akan dipakai sebagai token
Perilaku yang menjadi target | Token | Pengertian perilaku |
Menyikat gigi sendiri | 1 | Memasukkan sikat gigi ke dalam verbal dan menyikatnya, berkumur dan mengeringkan tempat sekitar verbal dengan handuk |
b. Identifikasi item yang akan dipakai sebagai token
Token yang akah dipakai haruslah:
c. Identifikasi backup reinforcer
- Harus bersifat praktik dan nyamaan untuk dibawa oleh terapis/ konselor.
- Harus berbentuk benda yang bisa didiberikan eksklusif ketika sikap yang diperlukan muncul.
- Harus bisa diakumulasikan
- Token dihentikan tersedia dimana-mana (bersifat umum) sehingga kehilangan nilainya.
c. Identifikasi backup reinforcer
Efektivitas token ekonomi tergantung dari backup reinforcer yang harus dipilih secara khusus, alasannya yaitu setiap orang mempunyai prefarance nya sendiri-sendiri. backup reinforcer tidak boleh sesuatu yang umum, akan tetapi sesuatu yang spesialuntuk bisa ditukar dengan token. Reinforcer yang dipakai sebagai benda yang akan ditukarkan harus di luar kebutuhan dasar dan hak-hak dasar klien.
d. Menentukan Jadwal pemdiberian reinforcement dalam mempersembahkan token.
d. Menentukan Jadwal pemdiberian reinforcement dalam mempersembahkan token.
Waktu dan tempat untuk menukar token haruslah disahkan terlebih lampau. Bisa jadi tempatnya yaitu took dimana banyak backup reinforcer yang tersedia. Hal lainnya bisa juga di tempat lain seperti: tempat bermain, atau tempat lainnya.
e. Rating seberapa banyak token yang harus dikumpulkan untuk ditukarkan dengan ukuran banyaknya token yang harus ditukarkan dengan backup reinforcer haruslah masuk akal, dan tidak membutuhkan banyak reinforcer supaya sikap tersebut terjadi.
e. Rating seberapa banyak token yang harus dikumpulkan untuk ditukarkan dengan ukuran banyaknya token yang harus ditukarkan dengan backup reinforcer haruslah masuk akal, dan tidak membutuhkan banyak reinforcer supaya sikap tersebut terjadi.
f. Menentukan apakah akan memakai Response Cost
Response Cost menghilangkan token dilakukan ketika sikap yang tidak diinginka muncul sebagai hal yang berseberangan dari sikap yang diinginkan. Kalau mau memakai Response Cost maka harus diperkenalkan kepada klien setelah token ekonomi diperkenalkan. Kehilangan token akan bisa menimbulkan agresivitas pada orang yang memilikinya, sehingga kalau bisa token tersebut tidak dimiliki dan dibawa pulang oleh klien.
g. Training staf dan management
Orang yang akan mengimplementasikan acara token ekonomi harus bisa melaksanakan hal yang sudah dibahas di atas.
3. Hal-hal mudah yang harus diperhatikan
4. Aplikasi dari token ekonomi
5. Keuntungan dari penerapan mekanisme token ekonomi
Self-control
1. Penyebab permasalahan self-control
b. Reinforcer yang eksklusif didapatkan VS punisher yang bersifat akumulatif
c. Reinforcer yang eksklusif didapatkan (untuk sikap yang bermasalah) VS Reinforcer yang tertunda (bagi sikap alternative yang diinginkan).
- Perilaku yang kurang
b. Punisher kecil eksklusif didapatkan VS punisher besar namun hampir mustahil terjadi.
Punisher kecil eksklusif didapatkan VS punisher besar yang tertunda kalau sikap tidak terjadi.
2. Pengertian self-control
controlling behavior melibatkan seni administrasi self-management dimana penyebab (antecedent) dan konsekuensi dari sikap alternative dimodifikasi.
controlled behavior adalah sikap yang menjadi target.
misal: untuk A yang sedang melaksanakan diet sehat
controlling behavior : menjaga contoh makan, memonitor olah raga yang dilakukan, membuat reminder di kulkas atau dimana saja yang mudah kelihatan.
controlled behavior : diet sehat
3. Tipe-Tipe dari Sellf-Control
b. Manipulasi antecedent
c. Kontrak perilaku
Pernyataan resmi dimana engkau menentukan sikap yang menjadi sasaran dan mengatur konsekuensi untuk sikap yang muncul. Kontrak sikap dianggap sebagai bentuk dari self-control yang bisa menghipnotis sikap untuk sering terjadi atau tiadaknya. Dalam kontrak sikap engkau mengidentifikasikan sikap yang menjadi sasaran dan ingin diubah, menentukan metode dan cara mengkoleksi data, menentukan level kriteria dari sikap yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan, dan mengatur kontingensi dan orang yang akan mengimplementasikan kontingensi ketika sasaran sikap dilakukan/tidak dilakukan.
Kontrak sikap dalam planning self-control bisa dituliskan oleh klien sendiri ataupun meminta menolongan dari orang lain menyerupai konselor/ terapis/ ataupun orang yang dianggap klien bisa memmenolongnya mengubah perilaku.
Namun permasalahannya adalah, kalau engkau menuliskan kontrak sikap untuk mengubah sikap dirimu sendiri, ada kemungkinan besar bahwa hal tersebut tidak terealisasi secara konsisten (short- circuiting the contingency). misal: kalau saya rajin mencar ilmu selama seminggu maka saya akan membeli buku dongeng kesukaan ku. Dalam pelaksanaannya terkadang belum hingga sasaran yang diputuskan namun reinforcer tetap hadir.
d. Mengatur reinforcer dan punisher
g. Training staf dan management
Orang yang akan mengimplementasikan acara token ekonomi harus bisa melaksanakan hal yang sudah dibahas di atas.
![]() |
image source: www.verywell.com |
baca juga: Promosi Generalisasi dan Cycle dalam Modifikasi Perilaku
3. Hal-hal mudah yang harus diperhatikan
- Pertama, orang yang melaksanakan modifikasi sikap harus selalu mempersembahkan token secara eksklusif setelah sikap yang diperlukan muncul.
- Kedua, orang yang melaksanakan modifikasi sikap harus mempersembahkan kebanggaan setiap mempersembahkan token.
- Ketiga, untuk anak ataupun individu dengan kemampuan intelektual terbatas, backup reinforcer harus didiberikan bersamaan pemdiberian token sehingga token bias menjadi reinforcer yang dikondisikan.
- Keempat, karena token bersifat khusus tidak bisa ditemukan ditempat umum lainnya, sebelum klien menuntaskan treatment maka penerapan token harus disamarkan (fading). Sehingga ada kemungkinan sikap bisa digeneralisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Aplikasi dari token ekonomi
- Robinson dkk (1981) memakai reinforcement untuk 18 anak dengan hiperaktivitas dan anak dengan prestasi akademik yang rendah. Token berbentuk disc yang diwarnai yang didiberikan ketika bawah umur menuntaskan pekerjaan mereka. Hasilnya yaitu siswa menuntaskan kiprah mereka makin meningkat.
- McLaughlin and Malaby (1972) memakai token ekonomi untuk anak kelas lima dan kelas enam. Peneliti memakai token ekonomi dan respon cost untuk meningkatkan prestasi akademik.
- Hobbs dan Holt (1976) memakai token ekonomi pada 125 dewasa laki-laki yang ada di forum pemasyarakatan. Token dipakai untuk sikap yang baik seperti: mengikuti aturan, bisa bersosialisasi dengan baik. Pada setiap penghujung hari, setiap dewasa mendapat akta yang menunjukan banyaknya token yang ia dapatkan pada hari tersebut. Kemudian sanggup ditukarkan dengan sesuatu yang mereka sukai seperti: makanan, minuman, permainan dll.
5. Keuntungan dari penerapan mekanisme token ekonomi
- Token bisa dipakai untuk memperkuat sikap yang diinginkan secara eksklusif setelah sikap tersebut muncul.
- Token ekonomi sangat terstruktur, sehingga sikap yang diinginkan bisa diperkuat secara konsisten.
- Token yaitu reinforcer yang terkondisi dan bisa digeneralisasikan alasannya yaitu token dipasangkan dengan reinforcer Sehingga token berfungsi sebagai reinforcer terlepas dari EO nya, yang bisa selalu tersedia bagi klien kapan pun.
- Token mudah untuk disediakan dan diakumulasikan.
- Token bisa dikuantifikasikan secara gampang, jadi sikap bisa mendapat penguatan yang magnitude nya bisa kecil atau besar (tergantung dari banyak sedikitnya token yang diperoleh).
- Response Cost mudah diimplementasikan dengan metode token ekonomi dengan cara mengambil token ekonomi ketika sikap yang diperlukan tidak muncul.
- Klien bisa mencar ilmu untuk merencanakan untuk menyimpan token biar bisa ditukarkan dengan sesuatu yang lebih besar nilai reinforcement
Self-control
b. Reinforcer yang eksklusif didapatkan VS punisher yang bersifat akumulatif
c. Reinforcer yang eksklusif didapatkan (untuk sikap yang bermasalah) VS Reinforcer yang tertunda (bagi sikap alternative yang diinginkan).
- Perilaku yang kurang
b. Punisher kecil eksklusif didapatkan VS punisher besar namun hampir mustahil terjadi.
Punisher kecil eksklusif didapatkan VS punisher besar yang tertunda kalau sikap tidak terjadi.
2. Pengertian self-control
controlling behavior melibatkan seni administrasi self-management dimana penyebab (antecedent) dan konsekuensi dari sikap alternative dimodifikasi.
controlled behavior adalah sikap yang menjadi target.
misal: untuk A yang sedang melaksanakan diet sehat
controlling behavior : menjaga contoh makan, memonitor olah raga yang dilakukan, membuat reminder di kulkas atau dimana saja yang mudah kelihatan.
controlled behavior : diet sehat
3. Tipe-Tipe dari Sellf-Control
b. Manipulasi antecedent
- Menghadirkan stimulus diskriminatif (SD) atau petunjuk pada sikap yang menjadi sasaran untuk dilakukan.
- Menghilangkan stimulus diskriminatif (SD) atau petunjuk bagi sikap yang tidak diinginkan.
- Mengatur EO untuk sikap yang menjadi sasaran untuk dilakukan
- Menghadirkan AO untuk sikap yang tidak diinginkan.
- Mengurangi respon perjuangan untuk sikap yang diinginkan
- Meningkatkan respon perjuangan bagi sikap yang tidak diinginkan.
c. Kontrak perilaku
Pernyataan resmi dimana engkau menentukan sikap yang menjadi sasaran dan mengatur konsekuensi untuk sikap yang muncul. Kontrak sikap dianggap sebagai bentuk dari self-control yang bisa menghipnotis sikap untuk sering terjadi atau tiadaknya. Dalam kontrak sikap engkau mengidentifikasikan sikap yang menjadi sasaran dan ingin diubah, menentukan metode dan cara mengkoleksi data, menentukan level kriteria dari sikap yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan, dan mengatur kontingensi dan orang yang akan mengimplementasikan kontingensi ketika sasaran sikap dilakukan/tidak dilakukan.
Kontrak sikap dalam planning self-control bisa dituliskan oleh klien sendiri ataupun meminta menolongan dari orang lain menyerupai konselor/ terapis/ ataupun orang yang dianggap klien bisa memmenolongnya mengubah perilaku.
Namun permasalahannya adalah, kalau engkau menuliskan kontrak sikap untuk mengubah sikap dirimu sendiri, ada kemungkinan besar bahwa hal tersebut tidak terealisasi secara konsisten (short- circuiting the contingency). misal: kalau saya rajin mencar ilmu selama seminggu maka saya akan membeli buku dongeng kesukaan ku. Dalam pelaksanaannya terkadang belum hingga sasaran yang diputuskan namun reinforcer tetap hadir.
Pemdiberian reinforcer ataupun punisher bisa dilakukan oleh diri sendiri ataupun oleh orang lain.
e. Dukungan sosial
Dukungan sosial terjadi ketika orang lain yang cukup signifikan (significant others) mempersembahkan petunjuk secara natural sehingga tersebut mungkin terjadi dan SO menyediakan reinforcer ketika sikap tersebut muncul. SO juga memmenolong mencegah terjadinya short-circuiting of contingencies.
f. Self-instructions dan Self-Praise
Langkah-Langkah dalam Self-Control
Sekian artikel perihal Teknik Token Ekonomi & Self-Control pada Modifikasi Perilaku. Semoga bermanfaa.
Daftar Pustaka
e. Dukungan sosial
Dukungan sosial terjadi ketika orang lain yang cukup signifikan (significant others) mempersembahkan petunjuk secara natural sehingga tersebut mungkin terjadi dan SO menyediakan reinforcer ketika sikap tersebut muncul. SO juga memmenolong mencegah terjadinya short-circuiting of contingencies.
f. Self-instructions dan Self-Praise
Langkah-Langkah dalam Self-Control
- Membuat keputusan untuk melaksanakan self-control. Biasanya seseorang berkomitmen untuk melaksanakan acara self-control ketika ia sudah tidak puas/ tahan lagi dengan beberapa aspek dari perilakunya.
- Mendefinisikan apa yang dikatakan sebagai sikap yang diinginkan (target behavior) dan apa yang menjadi sikap yang tidak diinginkan (competing behavior). Hal ini harus dilakukan sehingga engkau bisa mencatat atau merekam self-control secara tepat.
- Tetapkan tujuan. Tetapkan sikap yang menjadi tujuan yang ingin diubah atau dicapai melalui self-control. Dalam fase ini engkau mengidentifikasikan sasaran level yang ingin dicapai. Kamu juga harus menuliskan langkah-langkah kecil yang akan diambil untuk mencapai langkah-langkah besar.
- Self-monitor. Sesudah sikap yang menjadi sasaran ditentukan, engkau menyebarkan dan mengimplementasikan planning self- monitoring. melaluiataubersamaini memakai catatan diatas kertas, kemudian engkau harus mencatat setiap sikap tersebut terjadi.
- Lakukan assessment. Berienteng dengan pengimplementasian self-control, engkau harus melaksanakan assessment untuk menentukan antecedent dan konsekuensi dari sikap yang menjadi sasaran atau sikap alternative.
- Pilihlah self-control yang tepat.
- Pilihlah seni administrasi yang bisa memanipulasi antecedent yang didasarkan dari hasil assessment
- Pilihlah seni administrasi mengubah konsekuensi dari sikap yang menjadi target.
- Evaluasi perubahan
Jika sikap yang menjadi sasaran berubah sesuai dengan yang diharapkan, maka implementasi seni administrasi yang sudah dipilih akan dilanjutkan, kalau tidak maka perlu diubah.
- Mengevaluasi kembali seni administrasi self-control2 permasalahan utama yang membuat self-control tidak efektif, yaitu:
- Kamu mungkin tidak mengimplementasikan mekanisme secara tepat.
- Kamu mungkin menentukan seni administrasi self-control yang salah
- Implementasi seni administrasi mempertahankan perilaku
Jika tujuan sudah tercapai maka yang dilakukan diberikutnya yaitu mempertahankan sikap tersebut. Dalam situasi yang ideal, engkau bisa berhenti memakai self-control dan mengalihkannya kepada kontingensi yang lebih alamiah yang sanggup menguatkan sikap tersebut.
misal: ketika seseorang berhasil melaksanakan tindakan membersihkan-membersihkan dirumahnya, maka ibunya mengucapkan terima kasih dan menjadi lebih sering tersenyum.
Sekian artikel perihal Teknik Token Ekonomi & Self-Control pada Modifikasi Perilaku. Semoga bermanfaa.
Daftar Pustaka
- Miltenberger, G.R. (2012). Behavior modification: principles and procedures. 5th edition. USA: Wadsworth Cengage Learning.
- Martin, G. (2007). Behavior Modification 8th edition: what it is and how to do it. USA: Pearson Prentice Hall
- Sarafino. P. E. (2012). Applied behavior analysis , principles and procedures for modifying behavior. USA: John Wiley & Sons, inc.
0 Response to "Teknik Token Ekonomi Self-Control Pada Modifikasi Perilaku"
Posting Komentar