Modifikasi Sikap Dalam Kehidupan Sehari-Hari Arahan Etik

Modifikasi Perilaku dalam Kehidupan Sehari-Hari & Kode Etik - Dalam artikel ini akan dijelaskan wacana pola dalam kehidupan sehari-hari dan arahan etik. Melalui artikel ini dharapkan bisa memahami dan membuktikan wacana pola dalam kehidupan sehari-hari dan arahan etik.

misal dalam Kehidupan Sehari-Hari dan Kode Etik

Modifikasi Perilaku dalam Kehidupan Sehari Modifikasi Perilaku dalam Kehidupan Sehari-Hari  Kode Etik
image source: difass.com
baca juga: Pengertian Restrukturisasi Kognisi, Relaksasi, Desensitisasi

Kode Etik
  • Kontrak sikap (behavioral contracts) ialah persetujuan tertulis yang dipakai oleh orang yang ingin meningkatkan atau mengurangi sikap yang dibutuhkan ataupun tidak.
  • Kontrak ialah dokumen tertulis yang mencantumkan sikap yang akan dituju/samasukan sikap yang ingin dicapai, konsekuensi kalau sikap tersebut muncul atau tidak dalam waktu yang sudah disahkan, bagaimana sikap tersebut diukur, dan bagaimana konsekuensi diterapkan.
  • Kontak satu pihak ialah nota kesepahaman antara orang yang dikontrak (klien), dan biro yang merubah sikap (konselor) yang akan mengimplementasikan kontingensi yang tertera di dalam kontrak.

  • Dalam kontrak dua pihak yaitu kontrak satu pihak (contoh: klien ingin A berubah) dengan pihak lainnya (contoh: A yang ingin klien berubah) mengidentifikasikan sikap yang ingin diubah dari pihak lainnya.

5 komponen dalam kontrak perubahan perilaku:
    1. Identifikasikan sikap yang ingin diubah. Langkah pertama ialah menuliskan kontrak/perjanjian yang didalamnya membuktikan secara terang sikap apa yang ingin diubah.
    2. Menjelaskan bagaimana perubahan sikap bisa diukur. Orang yang bertanggung tanggapan untuk mengimplementasikan kontrak (contoh: konselor) harus memiliki bukti yang terang dan kasatmata ketika sikap tersebut terjadi.
    3. Menjelaskan kapan sikap tersebut harus ditampilkan/ditunjukkan. Setiap kontrak harus membuktikan kapan sikap tersebut harus terjadi (dan kapan tidak) sehingg kontingensi bisa diimplementasikan.
    4. Identifikasikan kontingensi reinforcement ataupun punishment, sehingga sikap yang dibutuhkan lebih mungkin untuk terjadi.
    5. Identifikasikan siapa yang akan mempersembahkan kontingensi ketika sikap tersebut terjadi.
    • Di dalam kontrak quid pro quo, perubahan sikap dari salah satu pihak akan mendapat reinforcer dari perubahan sikap dari pihak lainnya.
    • Di dalam kontrak parallel, setiap pihak baiklah bahwa sikap yang berubah dari oranglain, dan kedua belah pihak mengatur konsekuensi jikalau hal tersebut terjadi.
     
    • Untuk menegosiasikan kontrak satu pihak (one-party contract), biro yang merubah sikap (konselor) memmenolong klien untuk mengidentifikasikan level perubahan sikap yang diharapkan, konsekuensi yang masuk akal, dan batas waktu yang harus dicapai. Untuk menegosiasikan kontrak dua pihak (two-party contract), maka biro yang merubah sikap (konselor) memmenolong dua belah pihak untuk mengidentifikasikan sikap yang dibutuhkan berubah, konsekuensi dan lamanya kontrak. Agen yang merubah sikap (konselor) harus memmenolong untuk tetapkan apakah akan memakai kontrak quid pro quo atau kontrak
    • Menuliskan kontrak ialah manipulasi anteseden yang membuat seseorang lebih mungkin untuk memegang komitmen untuk melaksanakan sikap sesuai kontrak yang ada. Kontrak sikap akan bekerja melalu proses komitmen public, hukum yang memilih perilaku, atau membuat EO yang membuat seseorang lebih mungkin untuk melaksanakan sikap sesuai keinginan dan lebih mendapat penguatan.

    misal dalam Kehidupan Sehari-Hari
    • Allison hadir ke psikolog untuk untuk meminta menolongan menghilangkan rasa takut akan laba-laba. Setiap kali ia melihat laba-laba, ia berteriak ketakutan hingga suaminya hadir dan membunuh laba-labat tersebut. Apabila suaminya tidak ada disekitarnya maka ia lari ke luar ruangan dan kembali masuk ke dalam ruangan kalau ia merasa yakin bahwa seseorang sudah menolongnya untuk membunuh laba-laba tersebut. Sekali waktu ia keluar dari jendela ketika melihat laba-laba bergelantung di pintunya. Allison melaporkan ketakutan yang sangat intense. Ia mengalami aneka macam sensasi ketakutan di dalam dirinya seperti: detak jantung yang tinggi, otot yang tegang, berkeenteng, rasa mau muntah, sedikit pusing dan wajah yang memerah. Sensasi ini sangat tidak sangat bahagia, satu-satunya cara untuk menghilangkan sensasi ini ialah dengan menjauh dari laba-laba tersebut atau membunuh laba-laba tersebut.
    • Mahasiswa A selalu ketakutan untuk berbicara di depan kelasnya, dan ia selalu menghindari kelas yang banyak memakai presentasi sebagai salah satu komponen evaluasi untuk lulus dalam kelas tersebut. Ia mencicipi sensasi keringat dingin, verbal terasa kering, jantung berdebar-debar, dan gagap dalam berbicara.

    A. Definisi dari permasalahan rasa takut dan cemas
      Ketakutan ialah kombinasi dari respondent dan operant behavior. Biasanya seseorang takut alasannya ada stimulus ataupun situasi yang menjadi stimulus.pada ketika seseorang mengalami sensai badan yang tidak sangat senang maka ia akan cenderung untuk lari ataupun menghindar dari stimulus terseubt. Respon badan ialah bentuk respondent behavior  yang biasa disebut kecemasan. Autonomic nervous system muncul ketika seseorang cemas, hal tersebut ialah EO bagai seseorang untuk lari atau menghindari stimulus hal tersebut termasuk dalam operant behavior.

      Pada pola perkara Allison yang takut akan laba-laba setiap kali melihat laba-laba. Perilaku yang beliau lakukan ialah menjerit minta tolong suami di reinforce oleh hilangnya stimulus yang mencemaskan (laba-laba) dari hadapan Allison, berlari menghindari dari laba-laba juga ialah bentuk operant behavior. Ketika ia tidak melihat laba-laba sensasi badan yang tidak sangat senang berkurang yang ialah bentuk respondent behavior.

      misal diberikutnya: berada di ruangan yang gelas ialah CS yang sanggup meningkatkan CR dari kecemasan (autonomic arousal). Ketika anak melaporkan kalau ia takut akan petang, si anak tersebut mengidentifikasikan sensasi badan yang tidak sangat senang sebagai bentuk reson dari rasa takutnya terhadap petang (respondent behavior). Maka ia menghidupkan lampu atau membuka pintu sehingga cahaya dari lorong bisa masuk ke dalam kamarnya sehingga timbul perasaan lega (operant behavior), atau ia bisa menangi menjerit memanggil orang tuanya sehingga orang tuanya hadir sehingga timbul perasaan lega (operant behavior).

      Hal yang harus diperhatikan dalam memahami ketakutan dan kecemasan ialah terkadang sikap kecemasan atau ketakutan tersebut ialah bentuk sikap operant bukan sikap respondent. misal: anak yang takut sekolah biasanya akan berteriak, menangis dan menolak untuk sekolah sehingga mendapat penguatan dari orang renta dalam bentuk boleh tidak sekolah dan spesialuntuk tinggal di rumah, menonton tv, makan-makanan enteng, dan bermain game. Sehingga perlu memakai assessment fungsional untuk melihat fungsi dari sikap anak tersebut.

      B. Prosedur untuk mengurangi takut dan cemas
      1. Training relaksasi
      • Progressive muscle relaxation
      • Diaphragmatic breathing
      • Attention-focusing exercise
      • Behavioral relaxation training
      Table 24-1

      Table 24-2

      Table 24-3

      Sekian artikel perihal Modifikasi Perilaku dalam Kehidupan Sehari-Hari & Kode Etik. Semoga bermanfaa.

      Daftar Pustaka

      • Miltenberger, G.R. (2012). Behavior modification: principles and procedures. 5th edition. USA: Wadsworth Cengage 
      • Learning. Martin, G. (2007). Behavior Modification 8th edition: what it is and how to do it. USA: Pearson Prentice Hall 
      • Sarafino. P. E. (2012). Applied behavior analysis , principles and procedures for modifying behavior. USA: John Wiley & Sons, inc.

      0 Response to "Modifikasi Sikap Dalam Kehidupan Sehari-Hari Arahan Etik"

      Posting Komentar

      Iklan Atas Artikel

      Iklan Tengah Artikel 1

      Iklan Tengah Artikel 2

      Iklan Bawah Artikel