Pengertian Attention Deficit Hiperactivity Disorder (Adhd)
Pengertian Attention Deficit / Hiperactivity Disorder (ADHD) - Attention Deficit / Hiperactivity Disorder (ADHD) yaitu duduk masalah berguru yang dikarakteristikkan dengan kesusahan di dalam mempertahankan perhatian alasannya keterbatasan kemampuan untuk serius. Perilaku hiperaktif dan impulsive seringkali dikaitkan dengan ADHD. Tingginya tingkat acara dan ketidakseimbangan serius perhatian yaitu karakteristik kelabubatan perkembangan, terutama bagi anak laki-laki, bagaimanapun guru harus berhati-hati di dalam menggambarkan kesimpulan sebagai dasar karakteristik.
Karekteristik ADHD meliputi:
Karakteristik di atas menyampaikan bahwa pelajar dengan ADHD mempunyai kesusahan di dalam mengontrol fungsi mental yang sanggup memonitor dan mengatur perilaku.
ADHD biasanya nampak pada pertama (usia 2 atau 3 tahun), dan sedikitnya 50% hingga 70% dari kasus, terus berlangsung hingga remaja (Purdie, Hattie, & Carroll, dalam Eggen & Kauchack, 2004). Estimasi dari The American Psychiatric Association (2000) 3 hingga 4 lebih banyak pria daripada pada pria daripada wanita (Eggen & Kauchack, 2004).
Tanda-tanda ADHD sanggup muncul semenjak usia prasekolah. Orangtua dan guru prasekolah dan taman kanak-kanak mungkin mengetahui bahwa ada anak yang sangat aktif dan seriusnya kurang. Mereka menyampaikan “Anak tidak bisa diam”, “tidak bisa duduk sedetik saja”, atau kelihatannya tak pernah mendengar orang lain berbicara”. Banyak bawah umur dengan ADHD susah diatur, kurang toleransi terhadap frustasi, dan punya duduk masalah dalam berafiliasi dengan mitra sebaya. Karakteristik umum lainnya yaitu ketidakdewasaan dan dekil.
Meskipun gejala ADHD seringkali muncul pada usia prasekolah, namun gres tertangkap berair ketika usia SD (Guyer, dalam Santrock, 2007). Meningkatnya tuntutan akademik dan sosial dalam sekolah formal, dan standar yang lebih ketat untuk kontrol perilaku, seringkali akan mengungkapkan adanya duduk masalah ADHD dalam diri anak (Whalen dalam Snatrock, 2007). Guru sekolah biasanya melaporkan bahwa anak susah bekerja secara independen, mengerjakan tugas, dan mengelola tugas. Mereka sering tampak selalu ribut dan tidak serius. Masalah ini lebih mungkin terlihat ketika mereka didiberi kiprah yang berulang-ulang, atau kiprah yang dianggap menjemukan (seperti mengisi daftar atau mengerjakan PR).
Diagnosis dan tratmen ADHD biasanya dilakukan di dalam konsultasi dengan hebat medis dan psikolog.
Karekteristik ADHD meliputi:
- Hyperactivity
- Kurang perhatian (inattention), kemampuan terganggu, kesusahan di dalam serius, dan gagal menuntaskan tugas-tugas
- Impulsiveness (ex, bertindak sebelum berfikir, sering berteriak-teriak di luar kelas, dan susah menunggu giliran)
- Lalai dan berbagai membutuhkan pengawasan
Karakteristik di atas menyampaikan bahwa pelajar dengan ADHD mempunyai kesusahan di dalam mengontrol fungsi mental yang sanggup memonitor dan mengatur perilaku.
 |
| image source: |
baca juga: Pengertian dan Jenis Gangguan Belajar Menurut Para Ahli
ADHD biasanya nampak pada pertama (usia 2 atau 3 tahun), dan sedikitnya 50% hingga 70% dari kasus, terus berlangsung hingga remaja (Purdie, Hattie, & Carroll, dalam Eggen & Kauchack, 2004). Estimasi dari The American Psychiatric Association (2000) 3 hingga 4 lebih banyak pria daripada pada pria daripada wanita (Eggen & Kauchack, 2004).
Tanda-tanda ADHD sanggup muncul semenjak usia prasekolah. Orangtua dan guru prasekolah dan taman kanak-kanak mungkin mengetahui bahwa ada anak yang sangat aktif dan seriusnya kurang. Mereka menyampaikan “Anak tidak bisa diam”, “tidak bisa duduk sedetik saja”, atau kelihatannya tak pernah mendengar orang lain berbicara”. Banyak bawah umur dengan ADHD susah diatur, kurang toleransi terhadap frustasi, dan punya duduk masalah dalam berafiliasi dengan mitra sebaya. Karakteristik umum lainnya yaitu ketidakdewasaan dan dekil.
Meskipun gejala ADHD seringkali muncul pada usia prasekolah, namun gres tertangkap berair ketika usia SD (Guyer, dalam Santrock, 2007). Meningkatnya tuntutan akademik dan sosial dalam sekolah formal, dan standar yang lebih ketat untuk kontrol perilaku, seringkali akan mengungkapkan adanya duduk masalah ADHD dalam diri anak (Whalen dalam Snatrock, 2007). Guru sekolah biasanya melaporkan bahwa anak susah bekerja secara independen, mengerjakan tugas, dan mengelola tugas. Mereka sering tampak selalu ribut dan tidak serius. Masalah ini lebih mungkin terlihat ketika mereka didiberi kiprah yang berulang-ulang, atau kiprah yang dianggap menjemukan (seperti mengisi daftar atau mengerjakan PR).
Diagnosis dan tratmen ADHD biasanya dilakukan di dalam konsultasi dengan hebat medis dan psikolog.
Sekian artikel perihal Pengertian Attention Deficit / Hiperactivity Disorder (ADHD).
Daftar Pustaka
- Eggen, P & Kauchak, D.P. 2004. Educational Psychology; Windows on Classrooms. 6-th ed. USA: Pearson Merril Prentice Hall
- Golver, A. J. Roger, H. Bruning. 1999. Educational Psychology. Boston Toronto: Little Brown Company.
- Santrock. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
0 Response to "Pengertian Attention Deficit Hiperactivity Disorder (Adhd)"
Posting Komentar