Etika Komunikasi Dalam Konteks Organisasi Berdasarkan Para Ahli

Etika Komunikasi dalam Konteks Organisasi Menurut Para Ahli - Komunikasi organisasi merujuk pada teladan dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaenteng organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok. Jadi, komunikasi organisasi ialah suatu komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi tertentu. Ciri dari komunikasi organisasi ini ialah berstruktur atau berhirarki. Komunikasi ini mempunyai struktur yang vertikal dan horizontal, dan sebagai kesudahannya sanggup pula berstruktur keluar organisasi. Struktur yang terakhir ini kalau organisasi tersebut melaksanakan interaksi dengan lingkungannya.

Kalau dalam organisasi dikenal adanya struktur formal dan informal maka dalam komunikasinya pun dikenal adanya komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal mengikuti jalur korelasi formal yang tergambar dalam susunan atau struktur organisasi. Adapun komunikasi informal arus informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing pribadi yang ada dalam organisasi tersebut. Proses korelasi komunikasi informal tidak mengikuti jalur struktural, sehingga bisa saja terjadi seseorang yang mempunyai struktur formal berada dibawah, berkomunikasi dengan seseorang yang berada ditingkat pimpinan.

Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, korelasi antar manusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komuikasi organisasi didiberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaenteng yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain mencakup arus komunikasi vertikal dan horizontal.

Komunikasi bermula dari gagasan yang ada pada diri seseorang yang diolah menjadi sebuah pesan dan disampaikan atau dikirimkan kepada orang lain dengan memakai media tertentu. Dari pesan yang disampaikan tersebut kemudian terdapat timbal balik berupa tanggapan atau jawabanan dari orang yang mendapatkan pesan tersebut.

Dari proses terjadinya komunikasi itu, secara teknis pelaksanaan, komunikasi sanggup dirumuskan sebagai kegiatan dimana seorang memberikan pesan melalui media tertentu kepada orang lain dan setelah mendapatkan pesan serta memahami sejauh kemampuannya, peserta pesan memberikan tanggapan melalui media tertentu pula kepada orang yang memberikan pesan itu kepadanya.

Etika Komunikasi dalam Konteks Organisasi Menurut Para Ahli Etika Komunikasi dalam Konteks Organisasi Menurut Para Ahli
image source: multiemeraldpartners.com
baca juga: Etika Komunikasi Persona dan Kelompok Kecil Menurut Para Ahli

KONSEP KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Proses membuat dan saling menukar pesan dalam korelasi jaenteng yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah. Dalam definisi komunikasi dalam perusahaan terdapat 7 konsep yaitu :

1. Proses


Dalam suatu organisasi kita membuat dan saling tukar menukar pesan antar anggota, hal ini berjalan terus-menerus dan tidak ada hentinya maka hal ini disebut sebagai proses.

2. Pesan


Pesan ialah susunan simbol yang penuh arti wacana orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Pengklasifikasian pesan berdasarkan bahasa sanggup pula dibedakan atas pesan lisan dan pesan nonverbal. Klasifikasi pesan berdasarkan peserta sanggup dibedakan menjadi dua yaitu pesan internal dan eksternal. Klasifikasi pesan yang terakhir ialah berdasarkan tujuan dari pengiriman dan peserta pesan. Redding  menerangkan ada tiga alasan umum bagi arus pesan dalam organisasi yaitu berkenaan dengan kiprah dalam organisasi, pemeliharaan organisasi, dan kemanusiaan.

Thayer mengemukakan empat fungsi khusus dari arus pesan dalam organisasi yaitu untuk memdiberi informasi, untuk mengatur, untuk membujuk dan untuk mengintegrasikan. Goldhaber memakai 3 pembagian terstruktur mengenai Redding ditambah dengan pembagian terstruktur mengenai gres yaitu penemuan ini contohnya rencana gres organisasi, kegiatan gres organisasi, kegiatan baru, kegiatan gres atau pengarahan yang membangkitkan pemecahan masalah.

3. Jaenteng

Pertukaran pesan dari orang satu ke orang yang lain terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaenteng komunikasi. Peran tingkah laris dalam organisasi memilih siapa yang menduduki posisi tertentu atau pun pekerjaan tertentu baik ditetapkan formal maupun informal.

4. Keadaan saling tergantung

Hal ini sudah menjadi sifat dari suatu organisasi sistem terbuka. Jika suatu bab dalam organisasi mengalami gangguan maka kuat kepada bab yang lain. Begitu juga dengan jaenteng komunikasi dalam organisasi saling melengkapi.
5. Hubungan

Organisasi yang ialah sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsi bagian-bagian itu terletak ditangan manusia. Karena itu korelasi insan dalam organisasi memseriuskan kepada tingkah laku. Hubungan insan dalam organisasi mulai dari yang sederhana yaitu korelasi diantara dua orang, korelasi dalam kelompok-kelompok kecil,maupun besar dalam organisasi. Thayer membedakan korelasi ini menjadi korelasi bersifat individual, kelompok dan korelasi organisasi. Sedangkan pace dan boren memakai istilah korelasi interpesonal dalam komunikasi yang terjadi korelasi tatp muka.
6. Lingkungan

Lingkungan secara fisik dan faktor sosial perlu diperhitungkan dalam pembuatan keputusan terkena individu dalam suatu sistem. Lingkungan sanggup dibedakan menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Lingkungan internal terdiri dari organisasi dan kultur nya dan antara organisasi itu dengan lingkungan eksternal nya. Kultur organisasi yaitu teladan kepercayaan dan impian dari anggota organisasi yang menghasilkan norma-norma yang membentuk tingkah laris individu dan kelompok dalam organisasi. Karena lingkungan berubah-ubah maka organisasi memerlukan informasi baru. Informasi gres ini harus sanggup mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan membuat dan pertukaran pesan baik secara internal dalam unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara eksternal.

7. Ketidakpastian

Ketidakpastian ialah perbedaan informasi yang ada dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi ketidakpastian organisasi membuat dan menukar pesan diantara anggota, melaksanakan penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang komplek dengan integrasi yang tinggi. Salah satu urusan utama dari komunikasi organisasi ialah memilih dengan sempurna berapa banyaknya informasi yang diharapkan untuk mengurangi ketidakpastian tanpa informasi yang berlebihan.
Komunikasi organisasi ialah pengiriman dan penerimaan banyak sekali pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal ialah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Orientasi nya bukan pada organisasi tapi lebih kepada anggotanya secara individual.

Komunikasi dalam organisasi ialah juga sanggup diartikan sebagai komunikasi suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka training monyet sama yang harmonis untuk mencapai tujuan dan samasukan organisasi.

PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Komunikasi dalam organisasi memegang peranan yang sangat vital dalam kelangsungan organsisasi. Peranan komunikasi dalam organisasi mencakup :
  1. Komunikasi menhadirkan efektifitas yang lebih besar.
  2. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada daerah yang seharusnya.
  3. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi untuk  melibatkan kinerja    yang baik dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
  4. Komunikasi menghasilkan korelasi dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
  5. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
  6. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian menyerupai konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.

ARUS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Komunikasi yang terjadi dalam organisasi terutama komunikasi yang terjadi secara formal tentunya mempunyai model komunikasi. Model komunikasi berdasarkan arah komunikasinya sanggup dibagi ke dalam kelompok diberikut ini :

1. Downward Communication (Komunikasi Vertikal Kebawah)

Donward communication ialah komunikasi yang berlangsung saat orang-orang berada pada tataran administrasi mengirimkan pesan kepada  bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini sebagai diberikut :
  1. Pemdiberian atau penyimpanan instruksi kerja
  2. Penjelasan dari pimpinan wacana mengapa suatu kiprah perlu untuk dilaksanakan.
  3. Penyampaian informasi terkena peraturan-peraturan yang berlaku.
  4. Pemdiberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

2. Upward Communication (Komunikasi Vertikal Keatas)

Upward Communication ialah komunikasi yang terjadi saat bawahan mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari awah ke atas ini ialah :
  1. Penyampaian informasi wacana pekerjaan atau pun kiprah yang sudah dilaksanakan.
  2. Penyampaian informasi wacana persoalan-persoalan pekerjaan atau pun kiprah yang tidak sanggup diselesaikan oleh bawahan.
  3. Penyampaian masukan-masukan perbaikan dari bawahan.
  4. Penyampaian keluhan dari bawahan wacana dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

3. Horizontal Communication (Komunikasi Sejajar)

Komunikasi horisontal ialah tindak komunikasi ini berlangsung diantara para karyawan atau pun bab yang mempunyai kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horizontal ini ialah :
  1. Memperbaiki koordinasi tugas
  2. Upaya pemecahan masalah
  3. Saling menyebarkan informasi
  4. Upaya pemecahan konflik
  5. Membina korelasi melalui kegiatan bersama

BENTUK KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Komunikasi yang terjadi di dalam organisasi sanggup dikategorikan kedalam beberapa bentuk. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut mencakup :

1. Bentuk komunikasi berdasarkan medianya :
    a. Komunikasi langsung
    Komunikasi pribadi tanpa memakai alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan pengguna syarat.

    misal : Rapat pimpinan, pertemuan karyawan dll.

    b. Komunikasi tidak langsung
    Biasanya memakai alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah peserta pesan atau pun untuk menghadapi   kendala geografis
    .misal : Komunikasi dengan memakai email, pengumuman, memo dll.

    2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya samasukan
      a. Komunikasi massa yaitu komunikasi dengan samasukannya kelompok orang dalam jumlah besar, umumnya tidak dikenal. Komunikasi masa yang baik harus disusun dengan jelas, dan tidak bertele-tele. Bahasa yang praktis dimengerti. Bentuk gambar yang baik. Membentuk kelompok khusus.
        misal : Komunikasi dalam press conference

        b. Komunikasi kelompok ialah komunikasi yang samasukannya sekelompok orang yang umumnya sanggup dihitung dan dikenal ialah komunikasi pribadi dan timbal balik. Komunikasi perorangan ialah komunikasi dengan tatap muka sanggup juga melalui telepon
           3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan

          a. Komunikasi satu arah. Pesan disampaikan oleh sumber kepada samasukan dan samasukan tidak sanggup atau tidak punya peluang untuk mempersembahkan umpan balik atau bertanya. misal pengumuman.
          b. Komunikasi timbal balik. Pesan disampaikan kepada samasukan dan sadmasukan mempersembahkan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan ialah komunikasi timbal balik.

          ETIKA KOMUNIKASI ORGANISASI

          Para peneliti organisasi menganalogikan bahwa organisasi ialah bab dari sebuah budaya yang mempunyai komponen-komponen berupa nilai dasar organisasi, perkiraan yang diterima, kaidah pengambilan keputusan, gaya manajerial, dongeng kesuksesan dan keberhasilan, makna tradisi dan loyalitas, serta topik dan metode komunikasi yang diterima. Dalam berkomunikasi harus mempertimbangkan pendekatan nyata wacana moral dan adat penyampaian informasi oleh individu maupun oleh organisasi itu sendiri dalam hubungannya dengan individu lain maupun dengan organisasi lain.

          Masalah adat selalu muncul dalam situasi yang melibatkan orang lain, tetapi seringkali organisasi lebih banyak menyoroti masalh adat ini daripada pihak – pihak lainnya. Pelanggaran terhadap adat yang sudah diterima secara umum ialah masalah yang harus diwaspadai dalam organisasi. Bagi sebagian orang sikap etis dalam organisasi tidak selalu penting. Charles Saxon, menuliskan “ kejujuran ialah salah satu kebijakan yang lebih baik”, Tampaknya Saxon beropini bahwa dikusi adat dalam organisasi bisnis diperlukan, dan mungkin bermanfaa bagi kita untuk mempelajari beberapa masalah adat dalam konteks pembuatan keputusan terkena pekerjaan dalam organisasi.

          Bidang karier apapun yang anda putuskan untuk anda tekuni, niscaya mencakup beberapa aspek sejumlah dilema dan paradoks terkena adat kehidupan yang sesunguhnya. Lantas apakah yang dimaksud dengan etika?
           Sekelompok teoritis mengemukan bahwa adat berkaitan dengan pemikiran dan cara bersikap, pemikiran terkena adat terdiri dari penilaian masalah dan keputusan dalam arti bagaimana kedua hal ini memdiberi andil pada kemungkinan penigkatan seseorang seraya menghindari akhir yang merugikan orang lain dan diri sendiri. Perilaku etis berafiliasi dengan tindakan yang sesuai dengan keputusan yang relevan, yang sejalan dengan seperangkat anutan yang menyangkut perolehan yang mungkin dan akhir yang merugikan orang lain.

          Masalah adat dalam organisasi sanggup dibagi dalam dua kategori yang menyangkut praktik-praktik organisasi di daerah kerja, dan yang menyangkut keputusan perorangan . Pedoman etis dalam komunikasi organisasi sanggup dijabarkan sebagai diberikut :

          1. Rasa hormat, martabat, dan kebebasan perorangan.
          Masalah ini berafiliasi dengan cara organisasi memperlakukan anggotanya. Dari sudut pandang sebagian besar anggota oraganisasi, kepentingan organisasi dilampaukan dan kepentingan anggota dijadikan yang paling akhir.

          1. Kebijakan dan praktik personel.
           Masalah ini berkenaan dengan adat kepegawaian, pemdiberian penghasilan, kenaikan pangkat, pendisiplinan, pemberhinetian dan masalah pension anggota organisasi. Kewajiban umum organisasi ialah berlaku adil pada anggota organisasi yang prospektif disetiap jenjang karirnya.

          1. Keleluasaan dan efek terhadap keputusan pribadi.
          Perjanjian eksplisit dan implisit antara pegawai dengan organisasi yang memperkerjakan mereka, memdiberi peluang kepada organisasi untuk memperhatikan faktor-faktor yang secara terperinci mensugesti prestasi kerja pegawai. Namun masalah adat muncul bila organisasi menaruh perhatian khusus pada masalah kehidupan pribadi anggotanya yang tidak secara pribadi mensugesti prestasi kerja mereka dalam organisasi, contohnya segala sesuatu yang terjadi selama cuti yang mungkin mensugesti gambaran organisasi, keikutsertaan dalam masalah-masalah publik menyerupai kegiatan masyarakat dan organisasi pelayanan, bantuan pada badan-badan amal, dan keterlibatan dalam kelompok kegiatan politik.

          1. Pemantapan perilaku
          Masalah yang termasuk dalam hal ini ialah sejauh mana organisasi mempunyai hak untuk memaksa anggotanya supaya membeberkan informasi terkena diri mereka melalui peralatan terselubung, pemakaian fisiograf dan teskepribadian, serta tes pemakaian obat terlarang. Anggotanya organisasi harus mempunyai informasi yang cukup terkena apa yang sedang terjadi untuk sanggup mempersembahkan keputusan yang cerdas terkena konsekuensinya dan mekanisme yang terlibat. Anggota organisasi dihentikan dipaksa untuk melaksanakan kegiatan pembeberan informasi, tetapi mereka harus didiberi informasi sepenuhnya sehingga oke mempersembahkan informasi secara sukarela.

          1. Kualitas lingkungan kerja
          Hal ini mencakup sejumlah besar kegiatan, termasuk masalah-masalah kesehatan dan keamanan, perawatan ibu hamil dan anak-anak, serta korelasi pegawai-manajer. Bahaya di daerah kerja yang menjadikan cacat sering ditemukan. Selain dari bahan-bahan toksis dan berbahaya sebagai sumber ancaman bagi kesehatan dan keamanan, stress di daerah kerja mungkin besar perananya terhadap penurunan kualitas kehidupan kerja anggota organisasi. Oleh lantaran itu, seorang pimpinan atau manajer dituntut untuk membuat suatu iklim yang menghargai anggota organisasi dan mendukung produktivitas optimal. Gaya kepemimpinan yang menghindari percekcokan dan manuver politis mungkin ialah gaya kepemimpinan yang paling etis

          Sekian artikel perihal Etika Komunikasi dalam Konteks Organisasi Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaa.

          Daftar Pustaka

          • Bertens, K, Etika, Gramedia, Jakarta, 2001
          • Effendy, Onong Uchyana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993
          • Katsoff, Louis O, Pengantar Filsafat, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1996
          • Mangunhardjana, Isme-Isme Dalam Etika dari A-Z, Kanisius, Yogyakarta, 1997
          • Suseno, Franz Magnis, Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral, Kanisius, Yogyakarta, 1989
          • Soehoet, AM.Hoeta, Teori Komunikasi I, IISIP, Jakarta, 2002
          • Suriasumantri, Jujun S, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar populer, Pustaka Sinar      Harapan, Jakarta, 2001
          • Sutarno, Alfonsus. Etiket Kiat Serasi Berelasi. Yogyakarta: Kanisius. 2008
          • Titus, Harold H,Smith, Nolan (alih bahasa) Rasjidi, Persoalan – Persoalan Filsafat, Bulan Bintang, Jakarta, 1984

          0 Response to "Etika Komunikasi Dalam Konteks Organisasi Berdasarkan Para Ahli"

          Posting Komentar

          Iklan Atas Artikel

          Iklan Tengah Artikel 1

          Iklan Tengah Artikel 2

          Iklan Bawah Artikel